"Bohong, yang benar adalah Pak Akil dan Rachmat Yasin protes kepada KPK karena hari kunjungan keluarga tahanan KPK saat Idul Fitri hanya diberi satu hari. Itu pun hanya dua jam," ujar Adardam saat dihubungi, Selasa (12/8/2014).
Adardam menjelaskan, Akil protes karena di rutan maupun lembaga pemasyarakatan lain, kunjungan keluarga pada hari raya Idul Fitri diberlakukan selama dua hari. Kunjungan keluarga atau kerabat pun lebih lama, yaitu bisa lebih dari setengah hari.
Sementara itu, Rutan KPK hanya memberlakukan satu hari kunjujngan dengan alasan kurangnya petugas atau pengawal tahanan KPK saat perayaan Lebaran pada 28 Juli 2014 lalu. Sejumlah keluarga para tahanan pun kecewa.
"Kalau KPK tidak punya petugas yang cukup untuk mengelola tahanan, seharusnya KPK jangan punya rutan," kata Adardam.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Akil dan Rachmat terlibat keributan terkait pengaturan pembesuk tahanan. Johan menjelaskan, keduanya sempat "perang mulut" sehingga dipisahkan oleh penjaga rutan.
Kepala Rutan KPK akhirnya memberikan sanksi kepada Akil dan Rachmat untuk tidak boleh dibesuk selama satu bulan. Rachmat merupakan tersangka kasus dugaan suap pengurusan izin alih fungsi hutan lindung. Sementara itu, Akil merupakan terpidana kasus suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) di Mahkamah Konstitusi. Akil telah divonis hukuman penjara seumur hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.