JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menyoroti permasalahan infrastruktur jalan yang dinilai menghambat kelancaran arus mudik pada masa angkutan Lebaran 2014.
"Permasalahan di darat yang lain adalah infrastruktur jalan yang tidak mendukung untuk arus lalu lintas mudik," kata Mangindaan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/8/2014), seperti dikutip Antara.
Menhub mencontohkan, sejumlah permasalahan itu antara lain beberapa ruas jalan dan penghubung jalan rusak parah saat musim mudik tahun 2014 ini.
Ia berpendapat, persoalan tersebut sangat menghambat arus lalu lintas selama mudik, bahkan cenderung mengakibatkan kecelakaan di jalan raya.
Selain itu, lanjutnya, bagi pengusaha, hal tersebut akan membuat biaya operasional semakin membengkak karena waktu tempuh yang lama.
"Kami nanti akan minta ke Kementerian Pekerjaan Umum, kalau ada anggaran, kita bikin underpass misalnya untuk menghindari perlintasan KA sebidang," kata Mangindaan.
Menurut dia, hal itu harus diantisipasi antara lain agar sesuai dengan rencana menambah kapasitas KA.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia menginginkan pemerintah dapat mendorong percepatan realisasi infrastruktur yang tertunda guna meningkatkan daya saing dan menekan biaya ekonomi tinggi yang masih terjadi di berbagai daerah.
Peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin, Ina Primiana, di Jakarta, Selasa (22/7), menyatakan, percepatan realisasi infrastruktur tersebut terutama pada akses jalan dari dan ke pelabuhan serta kawasan industri.
Untuk itu, diperlukan sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah yang perlu ditingkatkan. Sinergi antara kementerian-lembaga mutlak dibutuhkan untuk menghindari kebijakan yang tanpa koordinasi.
"Perhatikan kebutuhan yang dapat meningkatkan daya saing dan seluruh fasilitas untuk menekan biaya ekonomi tinggi," katanya.
Untuk itu, Kadin mengharapkan agar pembangunan infrastruktur dapat dipercepat dengan mengacu pada penerapan program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.