JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fuad Hasan Masyhur, mengeluhkan adanya penggiringan opini publik seolah-olah pasangan Prabowo-Hatta sudah kalah dalam pemilu presiden 2014.
Padahal, kata dia, Komisi Pemilihan Umum baru akan mengumumkan hasil rekapitulasi nasional pada 22 Juli 2014.
"Kok bisa, belum apa-apa sudah bisa bikin opini. Ini kan menimbulkan gesekan di bawah. Ini penggiringan opini publik sebelum pengumuman," kata Fuad kepada wartawan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Dia mengklaim bahwa Prabowo-Hatta mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam rekapitulasi suara luar negeri. Dia pun menyindir adanya pemberitaan di salah satu media massa yang justru menyebut Jokowi-JK mengungguli Prabowo-Hatta. (baca: Rekapitulasi Sementara Luar Negeri: Jokowi-JK Masih Unggul)
"Ini kan memanipulasi. Saya kasih kamu satu miliar (rupiah) kalau Prabowo ditulis unggul," kata Ketua DPP Partai Golkar itu.
Ihwal permintaan Prabowo untuk mengadakan pemungutan suara ulang di sejumlah TPS, Fuad menyebut bahwa hal itu didasarkan adanya laporan indikasi kecurangan yang terjadi di daerah-daerah. Dia menampik bahwa Prabowo-Hatta tidak siap kalah. (baca: Prabowo Tetap Yakin Bakal Jadi Presiden Jika Tak Dicurangi)
"Lho, yang duluan menyebut 'kalau Prabowo menang berarti curang' itu siapa? Kenapa kamu enggak tanyakan itu ke saya? Kenapa pernyataan Prabowo justru dianggap curang? Prabowo sudah tegaskan bahwa dia siap menang siap kalah. Itu imbauan seorang gentleman," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.