Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Tertular "Virus" Mengawal Suara Rakyat

Kompas.com - 16/07/2014, 16:24 WIB

"Kami bekerja tidak memakai surat tugas dan seragam khusus. Informasi tentang perolehan suara, kan, sebenarnya hak publik, jadi kami tak terlalu memusingkan kendala itu," ujar Endang lagi.

Begitulah Slankers. Keteguhan mereka teruji seiring eksistensi grup band yang dibentuk tahun 1983 itu. Memantau penghitungan suara di lingkungan tempat tinggal mereka bukan hal yang berat. "Jangankan mendatangi kantor kecamatan yang dekat rumah, konser Slank di Yogyakarta saja didatangi," kata Dede.

Partisipasi warga

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu lalu, sejak subuh tidak menghalangi Siswadi (37) dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Tlogotuwung, Randublatung, untuk mendatangi kantor kecamatan. Hari itu kebetulan jadwal rapat pleno penghitungan surat suara Pilpres 2014 tingkat kecamatan.

Sebagai Ketua PPS, Siswadi bertanggung jawab mengawal surat suara dari warga dua dusun, yakni Tlogotuwung dan Clirung. Dusun itu terpencil, di tengah kawasan hutan jati, sekitar 17 kilometer dari Kecamatan Randublatung atau 36 kilometer dari Kota Blora. "Setiap hujan, jalan desa kami menjadi kubangan lumpur sehingga tidak bisa ditembus dengan kendaraan roda empat," kata dia.

Rapat rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014, dipimpin Ketua PPK Randublatung Nunung Juliani, semestinya dimulai pukul 09.00. Namun, hujan deras dan jarak antardesa yang jauh membuat acara itu baru berlangsung pukul 10.50. Rapat dijaga sejumlah polisi dari Polsek Randublatung serta dihadiri saksi dari kedua pasang capres-cawapres dan perwakilan kecamatan.

Tingkat partisipasi pemilih di kecamatan itu relatif tinggi, sekitar 70 persen. Oleh karena itu, Kepala Polsek Randublatung Ajun Komisaris Slamet mengingatkan, rapat rekapitulasi itu penting untuk menjaga suara yang dipercayakan rakyat. Kalau bisa, semua permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan di tingkat kecamatan melalui musyawarah.

Menurut anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Randublatung, Arif Nugroho, pemungutan suara Pilpres 2014 di kecamatan itu berlangsung lancar. Meski pemilih adalah warga desa terpencil, partisipasi mereka begitu tinggi.

Warga Randublatung, Widodo, menambahkan, warga antusias ke tempat pemungutan suara, kali ini bukan karena dibayari oleh seseorang, seperti saat Pemilu Legislatif 9 April lalu. Warga sadar untuk mendukung calon presiden pilihannya. Oleh karena itu, mereka pun terus mengawal suaranya sampai di kecamatan. (Herlambang Jaluardi/Winarto Herusansono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com