Dia mengatakan, C1 yang dipindai dan C1 berhologram memuat berita acara hasil penghitungan suara dari TPS. Bedanya C1 yang berhologram menjadi acuan untuk rekapitulasi tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat kelurahan. Sementara itu, C1 biasa, seperti yang dipindai dan diunggah menjadi pegangan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), saksi, dan pengawas pemilu lapangan.
"Dan jangan terlalu khawatir karena kita punya C1 plano yang berhologram, yang jadi referensi pencatatan di TPS. Itu bila diperlukan kalau nanti beragam C1-nya itu akan jadi referensi," kata Hadar.
Dia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan bukti ada C1 yang dipalsukan. Menurut dia, tampilan formulir C1 dengan kolom yang kosong atau jumlah yang salah tidak serta-merta berarti formulir itu dipalsukan.
"Saya belum dengar ada indikasi pemalsuan C1 sampai saat ini dan mudah-mudahan betul demikian," kata Hadar.