Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin menjelaskan, dari enam pelanggaran itu, salah satunya terjadi di Garut. Di wilayah itu, modus pelanggarannya adalah kampanye hitam melalui tabloid Obor Rakyat, dan adanya tim sukses dari kubu lawan yang menggerakkan aparat desa secara massif.
"Kita sudah laporkan, dan kita akan kejar terus meski pilpres ini sudah selesai," kata Hasanuddin, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2014).
Lima pelanggaran lainnya terjadi di Sumedang, Purwakarta, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Di wilayah ini modus pelanggarannya hampir sama, yaitu melalui cara bagi-bagi uang (money politics).
Di luar enam pelanggaran itu, pihaknya juga telah menerima laporan mengenai adanya empat titik di Cianjur yang menjalani pemungutan suara ulang. Pemungutan suara ulang itu telah selesai dilakukan pada Sabtu siang tadi dan formulis C1-nya telah berhasil didapatkan oleh tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Kita sudah pegang formulis C1 100 persen. Formulis yang sah, berhologram, dan ditandatangani petugas di TPS serta saksi dari kedua pihak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.