JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengimbau kedua kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk menunjukkan sikap kedewasaan dalam berpolitik. Said berharap kedua kubu menahan diri hingga penetapan oleh KPU agar bisa mencegah konflik horizontal.
"Ada kubu yang sudah deklarasi, klaim kemenangan, pesta turun ke jalan, eh nanti kalau ternyata dari hasil resmi tiba-tiba kalah, itu berpotensi konflik antarkedua kubu nanti," kata Said dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).
Said menambahkan, situasi saat ini sesungguhnya bangsa dalam kondisi diuji dalam kematangan berpolitik. Ia berharap tidak ada pihak-pihak yang mencoba merusak dan mencederai proses demokrasi Indonesia yang tumbuh semakin membaik.
Selain itu, kata Said, PBNU juga menyerukan kepada ulama-ulama di Indonesia untuk menggelar istiqasah untuk memberikan bimbingan dan kesejukan agar masyarakat selalu dalam situasi damai hingga meredanya situasi politik yang memanas.
"Kami akan umumkan pada umat NU, kepada kiai-kiai untuk istiqasah, berikan bimbingan dan kesejukan kepada masyarakat," ucap Said.
Sebelumnya, hasil hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul. Namun, ada juga beberapa lembaga yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul. (baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei)
Atas hasil hitung cepat itu, kedua kubu lalu sama-sama melakukan deklarasi kemenangan. KPU baru akan mengumumkan hasil hitung resmi pada 22 Juli mendatang.