Menurut Hamdi, perbedaan hasil survei ini dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak proses pemilihan presiden.
***
Quick count atau hitung cepat hasil pemilu adalah sebuah metode verifikasi hasil pemilu yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di TPS-TPS yang dijadikan sampel. Dari sanalah kita akan mendapatkan gambaran dengan akurasi yang lebih tinggi karena quick count menghitung hasil pemilu langsung dari TPS target, bukan berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.
Mengapa hasil quick count dapat dipercaya? Sebab, quick count dapat memperkirakan perolehan suara pemilu secara cepat sehingga dapat memverifikasi hasil resmi KPU. Lebih jauh, quick count mampu mendeteksi dan melaporkan penyimpangan, atau mengungkapkan kecurangan. Banyak contoh membuktikan quick count dapat membangun kepercayaan atas kinerja penyelenggara pemilu dan memberikan legitimasi terhadap proses pemilu.
Tentu saja, quick count tidak mendasarkan diri pada opini siapa pun, tetapi berbasis pada fakta lapangan, yaitu perolehan suara di TPS. Organisasi yang melakukan quick count mengumpulkan data dari tiap TPS, dan berusaha melakukan penghitungan cepat dari daerah pantauan yang dipilih secara acak. Para pemantau berada di TPS, dan melaporkan secara langsung proses pemungutan dan penghitungan surat suara.
Quick count adalah anak kandung dari ilmu pengetahuan yang berpijak pada kebenaran, akal, pengalaman, dan tentu saja nurani. Di dalamnya terangkum sekumpulan teori-teori yang disepakati dan dapat diuji secara sistematik dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Itu artinya, jika ada yang sengaja menampilkan hasil yang berbeda hanya demi menyenangkan tuannya yang membayar, bisa dipastikan akan segera terkuak jejaknya. Lembaga tersebut tak cuma mempertaruhkan kredibilitasnya sebagai sebuah lembaga survei, tetapi juga mempertaruhkan martabat dan juga keamanan bangsa ini.
@JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.