Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Allan Nairn: Prabowo Mengaku Anak Kesayangan Amerika

Kompas.com - 02/07/2014, 09:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn, mengungkapkan sejumlah hal yang dikatakan mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad), Letjen (Purn) Prabowo Subianto, dalam wawancara yang dilakukan pada tahun 2001 lalu. Menurut Allan, Prabowo mengaku memiliki hubungan sangat dekat dengan intelijen Amerima Serikat. Hal ini didukung oleh sejumlah bukti dokumen yang didapat Allan.

“Prabowo pernah bilang sama saya, kami hari-hari itu bicara bahasa Inggris, dia katakan 'I was the American fair-haired boy', anak kesayangan Amerika, yang terfavorit dan itu memang benar. Prabowo cerita semua hubungan dia amat dekat dan amat akrab dengan tentara, pemerintah, intel, dan usaha-usaha besar Amerika Serikat, semua benar. Ada banyak fakta di belakangnya,” ujar Allan, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Prabowo, lanjut Allan, mengatakan bahwa ia sering berhubungan dengan Defense Intelligence Agency (DIA) milik Amerika Serikat.

“Dia bilang dia masih melapor ke DIA itu kira-kira satu kali seminggu,” ujar Allan.

Kedekatan Prabowo dengan militer Amerika Serikat ini berawal dari Joined Combined Exchange Trainning (JCET) antara pasukan khusus AS dengan pasukan khusus Indonesia. JCET adalah sebuah program latihan gabungan tentara Amerika Serikat di sebuah negara dengan tentara negara setempat. Program ini sempat menimbulkan kontroversi karena justru dianggap menghasilkan tentara yang terlibat kasus pelanggaran HAM. Allan menyebutkan, Prabowo telah membantu JCET masuk ke dalam Indonesia. Hal ini, kata Allan, dibuktikan dengan dokumen dari Pentagon.

“Dokumen itu menyebutkan bahwa Prabowo dia orang yang kunci, utama, yang sudah buat masuk special forces AS di Indonesia. Kedua, Pentagon AS menyebutkan bahwa Prabowo menerima bayaran cukup besar dengan tindakan itu,” katanya.

Selain dekat dengan militer AS, Prabowo, kata Allan, juga memiliki kedekatan dengan para pebisnis besar AS, di antaranya, Freeport McMoran. Menurut Allan, hubungan ini karena adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

“Ada diskusi di mana Hashim, adik Prabowo, pidato di Washington DC, di depan US-Indo, sebuah kelompok yang ada anggota dari usaha-usaha terbesar di Amerika. Dalam pidato itu, Hashim berkata bahwa kalau Prabowo naik sebagai Presiden Indonesia, AS akan terima posisi spesial, previlege dari pemerintah Prabowo. Itu tahun 2013,” kata Allan.

Sebelumnya, Allan mengakui bahwa keputusannya mengungkapkan hasil wawancara "off the record"-nya dengan Prabowo telah melanggar kode etik jurnalistik. Namun, ia menyakini, apa yang dilakukannya tak sebanding dengan perlunya masyarakat Indonesia mengetahui apa yang diketahuinya soal Prabowo.

Pekan lalu, kesaksian Allan tentang Prabowo sempat mengundang perhatian media di Indonesia, saat ia mengunggah sejumlah tulisan di situs pribadinya, www.allannairn.org. Menanggapi apa yang ditulis Allan, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebutnya sampah.

"Sudahlah, sampah itu. Sampah itu kan bau," kata adik Prabowo Subianto itu seusai menemui Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Allan Nairn mem-posting tulisan yang berjudul "Do I Have Guts," Prabowo Asked, "Am I Ready To Be Called A Fascist Dictator?".

Baca juga:
Ini Alasan Jurnalis AS Allan Nairn Ungkap Wawancara "Off The Record" dengan Prabowo
Kata Adik Prabowo, Tulisan Allan Nairn soal Prabowo Itu Sampah
Tim Prabowo Bantah Jurnalis AS Allan Nairn soal Pernyataan Lecehkan Gus Dur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com