JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya dinilai memiliki massa pendukung yang paling solid untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presidennya masing-masing. Sementara itu, pendukung partai politik lain cenderung terbelah dalam memilih capres dan cawapresnya.
Hal tersebut terungkap dalam survei nasional Pemilu 2014 "Peta Dukungan Capres-Cawapres" yang dilakukan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
"Hanya PDI-P dan Gerindra yang paling dominan di atas 60 persen," kata peneliti P2P LIPI, Wawan Ichwanuddin.
Staf pengajar Universitas Indonesia itu mengatakan, preferensi pemilih saat pemilu legislatif tidak paralel dengan preferensinya dalam pemilu presiden. Menurut dia, dalam pemilu presiden, preferensi pemilih lebih tergantung pada tokoh.
"Dia tidak terlalu peduli dengan partai. Hal ini juga kan terlihat juga dari rendahnya identifikasi masyarakat partai yang sangat rendah," ucapnya.
Bahkan, Wawan menyatakan, massa pendukung Partai Amanat Nasional lebih banyak mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (44 persen) dibanding Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (42 persen).
Sementara itu, kata dia, parpol-parpol lain rata-rata hanya memiliki tingkat dukungan di bawah 50 persen kepada capres dan cawapresnya.
"Termasuk PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mendukung Prabowo 47 persen, sementara yang mendukung Jokowi ada 32 persen," ucapnya.
Penelitian yang dilakukan secara nasional tersebut dilakukan dari tanggal 5 Juni sampai 24 Juni 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan sampel sebanyak 790 responden.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Berdasarkan jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar lebih kurang 3,51 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Seluruh biaya kegiatan survei ini bersumber pada dana DIPA (negara).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.