Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tawarkan Modernisasi Pertahanan Cyber dan Hybrid

Kompas.com - 22/06/2014, 20:21 WIB
Sabrina Asril,
Deytri Robekka Aritonang

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo mengatakan akan tetap menerapkan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif. Untuk mewujudkan itu, Jokowi menilai perlunya membangun ketahanan nasional. Salah satunya adalah dengan memodernisasi pertahanan cyber dan pertahanan hybrid.

Jokowi mengawali visi misinya di bidang ketahanan nasional dengan cerita soal pejuang veteran bernama Zulkifli yang pernah membawa prajurit ke Bandung, Jawa Barat. Dalam perjalanan itu, mengutip Zulkifli, kata Jokowi, banyak prajurit Indonesia yang gugur. Dari kisah ini, Jokowi menilai ketahanan Indonesia perlu ditingkatkan.

Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan ketahanan itu.

"Pertama, kesejahteraan prajurit dan keluarganya. Kedua, Perlunya modernisasi alat pertahanan termasuk di dalamnya pertahanan cyber dan hybrid, dan modernisasi industri pertahanan ," ujar Jokowi, dalam acara debat kandidat ketiga yang dilakukan di Holiday Inn, Minggu (22/6/2014).

Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal pergeseran geopolitik dan ekonomi yang semula berada di dunia barat kini mulai beralih ke Asia. "Ke depan kita harus menangkan pertarungan di samudera. Ke depan, Indonesia jadi poros maritim. Kita ingin jadi negara berwibawa, ingin jadi negara dihormati," imbuh Jokowi.

Pada Minggu (22/6/2014) malam ini, Prabowo dan Jokowi akan kembali adu argumentasi seputar isu politik internasional dan ketahanan nasional. Debat ketiga kali ini akan dimoderatori oleh Hikmahanto Juwana. (SAB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com