Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jawa Barat Punya Kekuatan Suara Terbesar, Perlu Perhatian

Kompas.com - 18/06/2014, 13:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com — Provinsi Jawa Barat adalah daerah yang penting bagi elektabilitas calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mempunyai "jurus" jitu untuk meraih simpati masyarakat, yakni dengan adu gagasan membangun Bumi Pasundan tersebut.

"Jawa Barat punya kekuatan suara terbesar. Oleh sebab itu, perlu perhatian," ujar Jokowi di sela kampanye di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2014) siang.

Jokowi enggan berjanji muluk-muluk kepada warga Jawa Barat. Namun, Jokowi memastikan dia mengerti persoalan rakyat di Jawa Barat.

Bagaimana Jokowi melihat persoalan sekaligus mencarikan solusi itulah yang diharapkan jadi daya tarik warga Jawa Barat untuk memilih Jokowi-JK. Jokowi menjelaskan bahwa persoalan setiap kota atau kabupaten di Jawa Barat berbeda-beda.

Misalnya, di Jawa Barat bagian selatan, persoalan yang terjadi adalah jeleknya infrastruktur jalan. Oleh sebab itu, distribusi logistik ke daerah tersebut tak berjalan ideal.

"Selain itu ialah masalah tambang pasir besi yang hanya dijual mentah. Harusnya ini ada pabrik industri yang mengolah itu. Masyarakatnya pasti sejahtera," ujarnya.

"Apalagi soal pertanian. Lihat saja kita banyak butuh bendungan, tapi tak ada yang dibangun. Harusnya irigasi dibangun supaya mencetak sawah baru," sambung Jokowi.

Jokowi mengatakan, program-program itu dititipkannya melalui para relawan di Jawa Barat untuk disebarluaskan. Jokowi mengaku bahwa kubunya bergerak lebih lama dari kubu rival. Namun, Jokowi yakin dalam tiga minggu menjelang 9 Juli 2014, elektabilitas dia di Jawa Barat akan naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com