Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Positive Campaign' ala Muda-mudi Jokowi-JK di YouTube

Kompas.com - 18/06/2014, 07:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Masa kampanye Pemilihan Presiden 2014 telah memasuki tengah waktu. Kegaduhan politik dimulai. Mulai dari kampanye hitam hingga kampanye negatif mewarnai pemberitaan di Indinesia.

Namun, tak semua elemen larut dalam hiruk pikuk isu miring itu. Sekelompok muda mudi memilih jalur kreativitas untuk menyalurkan pilihan politiknya. Yakni melalui penerbitan video musik berjudul 'Jokowi-JK Presiden Kita'.

Video musik dengan dasar lagu Good Time dari Owl City tersebut dibuat segar, jauh dari nada kebencian atau nada tudingan. Video musik tersebut diunggah ke media YouTube.

Fajrina Maya, sang pembuat video musik menjelaskan, scene awal video menceritakan seorang pemuda yang jenuh ketika melihat perpolitikan di Indonesia yang dipenuhi orang bermental koruptif dan tidak berprestasi di bidangnya. Dalam scene berikutnya, muncul beberapa anak-anak muda di pasar, perkantoran, taman yang berbicara bahwa Indonesia butuh pemimpin yang mau bekerja.

Sang pemimpin itu harus dapat melakukan perubahan dengan jujur, tegas, sederhana dan memiliki jiwa kepemimpinan yang merakyat. Sosok itu digambarkan melekat dalam diri Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Selanjutnya, dengan ekspresi gembira, anak-anak muda bergoyang sambil teriak "Jokowi-JK Ooo..Ooo..". Mereka menyambut gempita munculnya calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pasangan yang tepat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

Terakhir, scene ditutup dengan ajakan untuk memilih pasangan nomor urut dua pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Video ini antitesis dari kampanye hitam atau kampanye negatif yang selama ini beredar melalui media yang meresahkan masyarakat," ujar dia melalui siaran persnya pada Selasa (17/6/2014).

Lokasi pengambilan video musik itu terbilang unik. Sejumlah lokasi di Ibu Kota yang pernah menjadi sasaran pembenahan Jokowi menjadi pilihannya, yakni Pasar Tanah Abang dan Waduk Pluit.

Meski baru diunggah, video musik tersebut telah dilihat lebih dari 40.000 penonton pada Rabu (18/6/2014) pagi ini. Video itu masuk ke dalam video terpopuler dalam kategori hiburan.

Komentar di YouTube untuk video tersebut juga cukup positif. "Daripada kampanye hitam, mending kampanye positif aja. Daripada menjelek-jelekkan calon lain, mereka membuat sebuah video klip musik unik untuk Jokowi-JK" kata Rian Yulianto.

"Ceria lagunya, bersih hati pemimpinnya," tulis Ekonom Faisal Basri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com