SBY, kata Yunarto, juga sempat melarang para menteri untuk tidak rangkap jabatan. Namun, SBY justru menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat.
"Anomali seperti ini, sudah beberapa kali terjadi pada SBY," kata Yunarto.
Dengan banyaknya kejadian itu, Yunarto melihat sikap SBY yang cenderung diam terkesan telah melakukan pembiaran. Apalagi, SBY juga bersikap pasif pada sejumlah kasus seperti kasus bintara pembina desa (baca: Kasus Babinsa, Danramil dan Koptu Rusfandi Dijatuhi Sanksi). Bukan tidak mungkin, ucap Yunarto, SBY justru akan diduga tengah berpolitik diam-diam.
"Di dalam kasus tabloid Obor Rakyat, SBY terkesan bermain politik, seakan membenarkan spekulasi bahwa SBY bermain politik panggung belakang. Apalagi SBY memiliki kedekatan khusus dengan calon wakil presiden Hatta Rajasa," ucap Yunarto.
Menurut dia, Istana harus usut tuntas kasus Obor Rakyat ini dan tidak berhenti pada sikap bantahan. Istana juga perlu mengusut keterlibatan orang lainnya di sekitar Istana, selain Setyardi yang mungkin terlibat dalam penerbitakan Obor Rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.