Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Prabowo Naikkan Gaji Pejabat Dinilai Tak Tepat

Kompas.com - 10/06/2014, 09:39 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, untuk memberantas korupsi dengan menaikkan gaji pejabat pemerintah dan penegak hukum dinilai tidak tepat. Perilaku korup dan niat menjual sumber daya ekonomi bangsa adalah karena nasionalisme yang rendah.

"Tidak. Saya tidak yakin itu karena kurang gaji. Kita buta, punya ketumpulan nasionalisme," ujar pengamat reformasi birokrasi Universitas Gadjah Mada Purwo Santosa, Selasa (10/6/2014).

Ia mengatakan, slogan efisiensi dalam mengelola negara menjadi penyebab banyak sumber daya alam negara dijual ke pihak asing. Menurutnya, slogan efisiensi bertolak belakang dengan semangat nasionalisme.

"Nasionalisme kita diekspresikan dengan mengibarkan bendera, mencium bendera, baris berbaris. Tapi melacurkan sumber daya alam bukan bagian dari nasionalisme," ujar Purwo.

Soal kecilnya kesejahteraan penyelenggara negara, ia mengatakan, menaikkan gaji bukan cara yang jitu untuk menyelesaikannya. Ia mengatakan, penghasilan seorang penyelenggara negara harus dihitung berdasarkan kinerjanya, bukan hanya pada jabatannya.

Menurutnya, harus ada penetapan standar gaji dengan penghitungan yang tepat. Selain itu, lanjut Purwo, harus ada cara untuk mencegah penyelenggara negara mendapat gaji tambahan di luar yang ia dapat dari negara.

Sebelumnya, dalam debat capres, Senin (9/6/2014), Prabowo mengatakan, kecilnya gaji kepala daerah menyebabkan yang bersangkutan menyelewengkan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD). Hal yang sama juga terjadi pada menteri dan pejabat pemerintah pusat.

Selain itu, katanya, penyelenggara negara membiarkan pengelolaan sumber daya alam Indonesia jatuh ke tangan asing. "Semua pejabat dan pegawai negeri harus dijamin kualitas hidupnya," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com