Pendukung yang terdiri dari kalangan politisi, seniman, dan elemen lainnya itu menyatakan mendukung secara kritis Jokowi-JK sebagai presiden RI.
Salah satu fasilitator #JariTengahUngu, Wanda Hamidah mengatakan, dia berpartisipasi dalam gerakan ini untuk menarik dukungan dari suara-suara masyarakat yang masih apatis atau golput, untuk memberikan dukungannya pada Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
"Kita fokus terhadap mereka yang apatis, undecided voters, dan swing voter untuk mengajak mereka menentukan pilihannya," kata Wanda, saat di temui disela-sela deklarasi, Sabtu siang.
Wanda mengatakan, gerakan ini menyasar generasi muda dan juga komunitas-komunitas yang ada agar mendukung Jokowi-JK. Fokus gerakan ini menurutnya akan dilakukan melalui jejaring sosial Twitter.
Wanda berharap, melalui gerakan ini masyarakat yang apatis mau menggunakan hak pilihnya untuk mendukung Jokowi-JK. "Saya ingin mereka beralih menjadi kelompok kritis yang dapat mengimbangi kelemahan dan mengawal Jokowi-JK," ujar Wanda.
Mengapa "jari tengah" menjadi pilihan simbol gerakan ini, Wanda menyatakan, jari tengah menggambarkan orang yang apatis terhadap politik. "Jari tengah itu sebetulnya menandakan orang-orang yang apatisme terhadap politik, baik dalam pilkada dan pilpres ini. Ungu itu misalnya, gue enggak peduli situasi tapi ada dorongan kali ini gue harus voting," ujar Wanda.
Ide kampanye #JariTengahUngu terinspirasi Gerakan Pencet Hidung (Peg Nose) di Perancis pada tahun 2002. "Waktu itu rakyat Perancis mengalami dilema karena harus memilih antara (Jacques) Chirac yang terindikasi korup dengan (Jean-Marie) Le Pen yang ultra-nasionalis. Akhirnya mereka memasuki bilik suara sambil memencet hidung dan Chirac memang. Namun dia menyadari bahwa kemenangannya dibantu oleh pemilih yang tidak puas," ujar John Muhammad, aktivis 98 dari Trisakti.
Hadir dalam kesempatan ini, musisi Jflow, sutradara Angga Sasongko, produser film Kemal Rasyad dan lainnya. Deklarasi ditandai dengan pencelupan tinta biru di jari tengah tokoh-tokoh gerakan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.