Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eva: Ditambah Babinsa, Jokowi Sudah 49 Kali Diserang

Kompas.com - 05/06/2014, 20:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak tinggal diam terhadap serangan yang merugikan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dengan adanya aktivitas bintara pembina desa (babinsa) yang mengarahkan pilihan warga, Eva menyebut bahwa Jokowi sudah diserang sebanyak 49 kali.

"Aku melihat betapa sistematis dan terprogramnya serangan hitam yang ditujukan kepada Jokowi. Serangan ini hanya bisa dilakukan orang yang punya kemampuan memobilisasi," ujar Eva saat dihubungi pada Kamis (5/6/2014).

Menurut dia, sejak pemilu legislatif, pengerahan babinsa memang sudah terlihat. Ia yakin, babinsa digerakkan untuk memenangkan kompetitor Jokowi. Eva mengatakan, kubu Jokowi-JK tidak memiliki akses untuk mengerahkan babinsa.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu mengkritik sikap Bawaslu yang lebih menyibukkan diri menyindir aksi Jokowi yang tidak hadir dalam pemanggilan kasus dugaan kampanye di luar jadwal.

"Saya lihat Bawaslu enggak fair. Kami sudah teriak ada 49 kali serangan hitam, ditambah sekarang masuk babinsa. Pemilu ini sudah curang," kata Eva.

Seperti diberitakan, menjelang pemilu presiden, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan mengenai calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku anggota babinsa.

Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sebut saja Rifki, salah satu warga di kawasan Jakarta Pusat yang ikut didata. Rifki bercerita, ia didatangi seorang pria bertubuh gemuk pada Sabtu (31/5/2014). Petugas babinsa yang mendatangi Rifki mencatat identitasnya dengan alasan perbaikan daftar pemilih. Namun, petugas itu juga mengarahkan Rifki untuk memilih "Gerindra" dalam pemilu presiden mendatang. Di dalam lembar kertas yang dipegang babinsa itu tercatat daftar nama warga, alamat, dan pilihan "Gerindra".

Tanggapan TNI

Di Kompleks Parlemen, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, TNI berjanji akan menindak anggotanya yang mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014. TNI juga terus menelusuri gerak-gerik anggotanya terkait netralitas mereka.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang juga berada di tempat yang sama enggan berkomentar secara spesifik perihal perilaku anggota babinsa. Kendati begitu, dalam kesempatan sebelumnya, Moeldoko menegaskan bahwa TNI akan netral dalam pemilu (baca: TNI Akan Menghukum Anggotanya yang Tidak Netral).

Baca juga:
Datangi Rumah ke Rumah, Anggota Babinsa Arahkan Warga Pilih Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com