Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melakukan Pendataan, Babinsa Bukan Lembaga Survei

Kompas.com - 05/06/2014, 14:38 WIB
Fidel Ali Permana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Metode yang dilakukan oleh oknum yang disinyalir dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) dengan melakukan pendataan pemilih mirip dengan metode yang dilakukan oleh lembaga survei. Meski begitu, Babinsa bukanlah lembaga survei, pun tidak tercatat dalam lembaga yang dibolehkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan hal sejenis.

Menurut catatan KPU, lembaga survei yang sudah terdaftar dan berhak melakukan kegiatan survei pada pemilihan umum presiden tahun ini ada 56. Tidak ada nama Babinsa dalam daftar KPU yang dapat diakses publik dalam situs resminya itu.

Keikutsertaan Babinsa dalam proses pendataan sempat terekspos ketika warga di Jakarta Pusat mendapati oknum Babinsa mendata dan mengarahkan masyarakat untuk memilih calon presiden Prabowo Subianto pada 9 juli mendatang. Masyarakat setempat geram dengan ulah oknum Babinsa tersebut.

Informasi saja, Babinsa adalah binaan TNI ditingkat bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Adapun tugas pokoknya adalah melakukan penyuluhan tentang bela negara hingga pembinaan generasi muda.

Meski begitu, Babinsa juga sering menjadi ujung tombak informasi di satuan TNI, khususnya TNI AD. Menurut situs www.tni.mil.id, Babinsa adalah ujung tombak komando kewilayahan yang setiap saat bersentuhan langsung dan berada di tengah-tengah masyarakat.

Keterlibatan Babinsa bahkan dikhawatirkan dapat mengembalikan kenangan suram era orde baru, ketika itu negara berperan dan mengawasi pilihan dalam pemilihan umum hingga mengawasi aktivitas masyarakat.

Lalu, untuk apa Babinsa terlibat dalam pendataan pemilih? Jika benar mereka mengarahkan masyarakat memilih capres tertentu apakah ini artinya Babinsa dapat dikendalikan oleh kepentingan diluar kepentingan negara? Kemudian, karena bukan lembaga survei apa kepentingan Babinsa melakukan pendataan? Terakhir, bagaimana dengan netralitas TNI paska reformasi yang dilarang ikut dalam kegiatan politik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com