"Harus disadari, penyebab kekerasan dan intoleransi itu adalah ketidakadilan. Coba dilihat daerah-daerah yang anggota masyarakatnya melakukan tindakan kekerasan, pasti di daerah itu dulu merasakan ketidakadilan," kata Anies dalam seminar "Pluralitas Masyarakat Menuju Indonesia Satu" di Universitas Atma Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).
Dia menyesalkan sikap pemerintah yang menangani kekerasan hanya berdasarkan gejala kecil saja. Padahal, menurutnya, ada persoalan mendasar, yaitu ketimpangan di tengah masyarakat.
"Selama ini, kalau ada kasus kekerasan agama, kita selalu bicara sila pertama dan ketiga Pancasila. Bicara ketuhanan dan persatuan saja. Padahal solusinya ada di sila kelima, keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Anies.
Dia mengatakan, perkembangan ekonomi Indonesia selama 45 tahun terakhir mengakibatkan ketimpangan sosial di tengah masyarakat. Ketimpangan tersebut, katanya, yang memicu perasaan diperlakukan tidak adil di tengah masyarakat.
Kasus kekerasan akibat perbedaan agama baru-baru ini terjadi di Yogyakarta. Rumah bos perusahaan penerbitan Galang Press, Julius Felicianus diserang dan dirusak oleh sekelompok orang, Kamis (29/5/2014) malam. Penyerangan terjadi ketika rumah tersebut dipakai untuk ibadat doa rosario. Dalam penyerangan itu, salah seorang bocah 8 tahun mengalami luka akibat disetrum oleh pelaku. Seorang wartawan Kompas TV, Michael Ariawan pun menjadi korban dari aksi kekerasan ini. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.