Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Kalau di Atas Korup, Bagaimana di Bawah Tidak?

Kompas.com - 25/05/2014, 15:30 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya di hadapan para relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Kalla menyinggung sejumlah aspek permasalahan bangsa. Salah satunya mengenai kasus korupsi yang banyak menjerat pejabat pemerintah.

"Pemimpin harus memberikan teladan. Kalau di atas korup, bagaimana di bawah tidak korup?" kata Kalla saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Seknas Jokowi se-Jawa di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Kalla pun mengumbar janji jika ia terpilih bersama calon Presiden Joko Widodo (Widodo), akan memajukan bangsa dengan nilai kejujuran. Kalla mengklaim, ia dan Jokowi serta partai pendukung bersih dari korupsi.

"Salah 5 menit, akan menderita 5 tahun. Benar 5 menit, akan senang 5 tahun. Jangan salah pilih, pilih orang teladan," ucap Kalla.

Kalla juga menyinggung bahwa ia dan Jokowi tidak terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Kalla berjanji akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan hebat jika nanti terpilih pada Pemilu Presiden 2014.

Wakil Presiden periode 2004-2009 ini pun mengajak para relawan Seknas untuk ikut bekerja keras memajukan bangsa.

"Tak ada bangsa yang maju tanpa kompak dan kerja keras. Tugas kita adalah meyakinkan rakyat tentang apa yang ingin kita capai," jelas kalla di hadapan ratusan relawan.

Relawan Jokowi-JK ini, menurut Kalla, terdiri dari berbagai kalangan. Ia mengatakan, relawan ini diharapkan bisa memberikan informasi dan pendekatan ke masyarakat.

"Ini gerakan relawan masyarakat total karena yang punya hak setelah deklarasi capres itu haknya rakyat," ucap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com