Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Bentuk Poros Baru, SBY Sadar Peluang Menang Kecil

Kompas.com - 18/05/2014, 15:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, salah satu opsi Partai Demokrat untuk menghadapi pemilu presiden mendatang adalah dengan membentuk poros baru bersama partai lain yang belum memiliki rekan koalisi. Saat ini, partai yang juga belum mendapatkan teman koalisi adalah Partai Golkar.

Namun, SBY mengakui, meskipun nantinya terbentuk, tetapi poros ini mempunyai peluang yang kecil untuk menang di Pilpres. "Kalau ada yang cocok, kita bisa koalisi dengan partai lain meski peluang menangnya kecil," kata SBY saat memberikan sambutan dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Sebagai partai yang memperoleh suara hanya 10 persen pada pemilu legislatif lalu, SBY mengakui partainya memiliki opsi yang terbatas. Belum lagi, lanjut dia, Demokrat tidak bisa menawarkan calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi karena hasil konvensi capres Demokrat tidak maksimal.

"Dengan suara 10 persen dan tidak ada capres yang mengimbangi capres partai papan atas, mengajak partai lain (berkoalisi) tentu tidak mudah," ujar SBY.

Saat ini, Partai Golkar juga sedang mengadakan rapimnas di Jakarta Convention Center yang lokasinya berdekatan dengan Hotel Sultan. Golkar akan mengambil keputusan mengenai langkah Pilpres dalam forum Rapimnas. Adapun Demokrat akan diputuskan dalam forum Majelis Tinggi.

Baru-baru ini muncul wacana mengusung peserta Konvensi Capres Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebagai cawapres bagi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Padahal, Dahlan Iskan merupakan pemenang Konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com