Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan "Kompas" dan "Kompas.com" Raih Diversity Awards 2014

Kompas.com - 14/05/2014, 22:22 WIB
Febrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) memberikan penghargaan Diversity 2014 kepada lima wartawan. Tahun ini, penghargaan itu diberikan kepada Ilham Khoiri (Kompas), Sandro Gatra (Kompas.com), M Taufik Budi Wijaya (KBR68H), Anastasia Apricilia Rijkers (Metro TV), dan Fully Syafi Handoko (fotografer Tempo).

Diversity Awards 2014 itu diberikan dalam acara di Tebet Green, Jakarta, Rabu (14/5/2014) malam. Para penerima penghargaan tersebut baru diumumkan dalam acara itu.

Diversity Awards adalah penghargaan untuk jurnalis yang berkontribusi merawat keberagaman dan membela mereka yang selama ini dipinggirkan. Penghargaan itu baru pertama kali digelar oleh Sejuk.

Ada tiga nominator dalam masing-masing kategori, yakni kategori media TV, Cetak, Online, Radio, dan Foto. Sebanyak 15 nominator terpilih merupakan hasil pemantauan tim riset Sejuk terhadap pemberitaan mereka mengenai isu keberagaman. Tim juga memantau media sosial mereka.

Terpilihnya lima penerima penghargaan itu merupakan hasil diskusi antara tim Sejuk bersama dewan juri, yakni Ade Armando (pakar media dan komunikasi Universitas Indonesia), Maria Hartiningsih (wartawan senior Kompas), Citra Dyah Prastuti (editor KBR68H),Yudhi Soerjoatmojo (kurator), dan Ahmad Al Hafidz (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia).

Direktur Sejuk Ahmad Junaidi mengatakan, lima wartawan itu terpilih karena konsisten menghasilkan karya-karya jurnalistik terkait isu keberagaman. Dalam karyanya, para pemenang tidak sekadar memberikan fakta yang terjadi, tetapi juga menunjukkan komitmennya kepada keberagaman.

"Anugerah ini merupakan bentuk penghormatan bagi mereka yang konsisten melakukan hal tersebut sepanjang karier jurnalistiknya," kata Ahmad dalam acara tersebut.

Ahmad menuturkan sulitnya untuk mencari jurnalis yang memenuhi kriteria. Hal itu karena jarang ada pengkhususan isu tersebut di redaksi media sehingga tidak ada wartawan yang fokus meliput isu-isu keberagaman.

"Banyak berita yang ditulis sekadar karena penugasan kantor. Sulit menemukan passion jurnalis dalam melahirkan karya yang berpihak kepada korban," ucap Ahmad. Ia berharap Diversity Awards dapat dilakukan setiap tahun untuk merangsang para jurnalis menulis isu keberagaman di masa depan.

"Kita tahu, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan atas nama agama masih menjadi persoalan bangsa ini. Untuk itu, Sejuk mengajak semua elemen ikut membangun masyarakat yang menghormati, melindungi, dan mempertahankan keberagaman sebagai bagian dari pembelaan atas hak asasi," ujarnya.

(C10-14/SAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com