Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Klaim Bangun Koalisi Tanpa Transaksi

Kompas.com - 14/05/2014, 20:04 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Amanat Nasional resmi menjalin koalisi untuk mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Kedua partai mengklaim keputusan koalisi tersebut tidak didasarkan pada kepentingan transaksional.

"Koalisi yang dibangun PAN sama sekali tidak menggunakan pendekatan pragmatis, apalagi transaksional. Hal ini menyangkut values (nilai-nilai) perjuangan untuk memajukan bangsa," kata Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu mengatakan, keputusan untuk bergabung dengan partai berlambang burung garuda tersebut didasarkan pada kesamaan platform. Dia mengatakan, keputusan rapat kerja nasional itu muncul karena aspirasi dari bawah.

Sementara itu, Prabowo tidak akan mengecewakan dukungan yang diberikan kepada PAN. Dia juga membantah bahwa bagi-bagi kursi, baik cawapres maupun menteri, menjadi pertimbangan utama PAN untuk memberi dukungan kepada dirinya. "Tidak ada transaksi, bicara berapa ke sini, berapa ke sana," ucap mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.

Kendati demikian, ia menilai rasional bila Hatta menawar kursi menteri. Yang terpenting, kata dia, orang-orang yang disodorkan adalah putra-putri terbaik bangsa. "Jadi, tidak main-main untuk mengelola bangsa ini. Jadi, kita butuh orang-orang terbaik, kader-kader terbaik untuk kelola bangsa ini," ujarnya.

Selain mendukung pencapresan Prabowo, PAN juga menyodorkan Hatta sebagai calon wakil presiden. Kini koalisi tersebut telah terisi tiga partai, yakni Gerindra, PAN, dan Partai Persatuan Persatuan Pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com