Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Upaya SBY Jajaki "Jalan Damai" dengan Megawati?

Kompas.com - 28/04/2014, 09:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyinggung hubungannya dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Hubungan keduanya memang dingin sejak 10 tahun terakhir. Upaya SBY untuk memperbaiki hubungannya dengan Megawati dilakukan dengan berbagai cara meski keduanya belum bertemu secara langsung.

Sejumlah sinyal hingga pernyataan dilontarkan SBY untuk menarik simpati Mega. Berikut lima hal yang disinyalir upaya SBY untuk menjajaki jalan damai dengan Megawati.

1. Pertemuan orang dekat Megawati dengan SBY di Istana Negara

Pada Rabu (23/4/2014), Presiden SBY melakukan pertemuan tertutup dengan pendiri Founding Fathers House (FFH) Suko Sudarso dan Sekretaris Jenderal FFH Syahrial Nasution di Istana Negara. Pertemuan dilakukan pada pukul 16.00 WIB selama 75 menit.

Suko adalah salah satu tokoh senior GMNI dan juga pendukung kuat Bung Karno pada masa peralihan Orde Lama ke Orde Baru. Selain itu, Suko adalah tokoh belakang layar yang mempertemukan Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Peneliti FFH, Dian Permata, mengungkapkan, dalam pertemuan itu SBY mengungkapkan kepada Suko dan Syahrial bahwa dirinya selalu membuka diri untuk kembali berkomunikasi dengan Megawati. SBY pun mengenang pengalamannya saat menjadi Kassospol ABRI.

Saat terjadi perpecahan di tubuh PDI pada 1997, SBY yang masih berpangkat letnan jenderal dikenalkan oleh mantan Wakil Ketua Balitbang PDI-P Suko Sudarso dan Heru Lelono kepada Megawati. Pertemuan berlangsung di salah satu tempat milik Mabes ABRI, Salemba, Jakarta Pusat. Itulah awal kebersamaan SBY dan Megawati.

Ketika Megawati menjabat presiden, SBY diangkat menjadi Menkopolsoskam kabinet Megawati-Hamzah Haz. Namun, hubungan ini menjadi kurang baik ketika Suko mengantarkan SBY maju sebagai calon presiden 2004.

Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, juga menyiratkan sudah ada pertemuan "orang dekat" Megawati dengan SBY. Tanpa menyebutkan identitas orang itu, Ruhut optimistis hubungan Mega dan SBY semakin cair.

"Karena orang dekat Ibu (Mega) sudah berkomunikasi dengan kami (Demokrat)," katanya


2. Pernyataan SBY di YouTube

Tak hanya memberikan sinyal untuk "rujuk" dengan Megawati, SBY, dalam sebuah wawancara yang diunggah ke situs YouTube, mengungkapkan keinginannya berkomunikasi dengan Megawati. Dia berharap komunikasi dengan Megawati bisa terjadi seperti halnya komunikasi yang ia lakukan dengan tokoh-tokoh partai politik lain.

"Saya ini ingin berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan Ibu Megawati, sepanjang komunikasi itu berlangsung dengan baik, berangkat dari niat yang baik pula, dan semuanya tentu untuk kepentingan bangsa dan negara, terlebih ketika kita sedang memikirkan siapa pemimpin bangsa yang akan datang. Komunikasi seperti itu diperlukan," kata dia.

Video itu diunggah pada Jumat (25/4/2014). SBY mengatakan, sebenarnya dalam satu minggu ini dia telah menjalin komunikasi dengan banyak pihak, apakah pimpinan partai atau tokoh-tokoh nasional untuk saling bertukar pikiran.

"Oleh karena itulah, kalau memang Tuhan menakdirkan saya bisa berkomunikasi dengan baik dengan Ibu Megawati sebagaimana komunikasi saya dengan yang lain, itu juga bisa menjadi jalan bagaimana bangsa dan negara ini bisa kita majukan bersama-sama," ujar SBY.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com