Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKAPPI: Ratusan Pedagang Shock, Pemprov DKI Harus Beri Pendampingan

Kompas.com - 27/04/2014, 09:08 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memberikan pendampingan kepada para pedagang korban kebakaran Blok III Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat. 

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, ratusan pedagang Blok III Pasar Senen Jaya terpukul atas insiden kebakaran Jumat lalu tersebut. "Lebih dari 200 pedagang kelihatan shock. Ada juga yang pingsan dan menangis histeris," kata Abdullah di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Abdullah melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya memberikan langkah konkret untuk memulihkan psikis para pedagang. Pemprov diminta bertanggung jawab dalam melindungi pedagang dengan memberi pendampingan ke pedagang yang kiosnya hangus.

Belajar dari kejadian kebakaran 2010 silam, sebut dia,  banyak pedagang mengalami stres bahkan sampai sakit jiwa. Hal itu dikarenakan tidak adanya pendampingan dari pemerintah untuk kelangsungan hidup mereka setelah kebakaran.

"Pemprov berikan motivasi dan semangat buat mereka. Kita dari paguyuban juga sudah berkumpul membicarakan pendampingan untuk pedagang yang mengalami shock. Tinggal tunggu tugas pemprov saja untuk memotivasi mereka," kata Abdullah.

Menurutnya, sebagai salah satu dukungan, pemprov harus membantu modal para pedagang dan memberikan tempat berdagang yang layak, supaya bisa kembali melakukan aktivitas mereka. 

"Pemprov dan PD Pasar Jaya cepat memberikan bantuan kepada pedagang. Kasihan pedagang sekarang tidak ada modal, semua hangus," ucap Abdullah.

Sosialisasi tak merata

Sementara itu, terkait revitalisasi pasar, Abdullah mengatakan PD Pasar Jaya selaku pengelola ternyata belum merata dalam mensosialisasikan ke para pedagang di Blok III Pasar Senen Jaya tersebut.   Hal ini mengingat masih bertahannya para pedagang di setiap kios.

"PD Pasar Jaya gagal melakukan pengelolaan di pasar-pasar di DKI Jakarta," ujarnya.

Abdullah, menambahkan sejumlah pedagang menyetujui revitalisasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Namun, sebagian lain belum mengetahui. Isu penolakan revitalisasi ini pun terjadi, akibat sosialisasi yang tidak menyeluruh ke seluruh pedagang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com