JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyalahkan maraknya politik uang sehingga menyebabkan raihan suara Golkar pada pemilu legislatif tidak mengalami kenaikan. Dia menampik anggapan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah gagal mengangkat suara Golkar.
"Di sistem demokrasi seperti sekarang ini, faktor utamanya bukan karena kepemimpinan yang kuat, tapi karena uang. Ini sistem demokrasi semu, yang suka tidak suka harus kita hadapi," kata Bambang dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Selasa (22/4/2014) siang.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, Golkar diperkirakan mendapat suara sekitar 14 persen dalam pemilu legislatif. Hasil ini sama dengan raihan Golkar pada Pemilu 2009.
Bambang mengklaim caleg Golkar yang didominasi oleh petahana di DPR sangat percaya diri akan terpilih kembali sehingga tidak menggunakan politik uang sebagai senjatanya. Anggota Komisi III DPR RI itu menuding caleg-caleg baru dari partai lain menggunakan cara money politics dan mengaburkan kekuatan visi-misi partai.
Menurut Bambang, masyarakat perkotaan akan kebal terhadap politik uang dan memberikan pilihan berdasarkan hati nurarni. "Tapi masyarakat pedesaan yang jumlahnya jauh lebih besar, mereka akan goyah," kata Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.