Maftuh mengungkapkan, sebenarnya ada dua agenda konvensi yang seharusnya dijalankan yakni lanjutan debat peserta konvensi dan survei kedua, yang merupakan survei terakhir untuk mengetahui elektabilitas 11 peserta konvensi. Survei ini pula yang akan menjadi penentu pemenang konvensi.
“Survei sebenarnya dilakukan pada tanggal 10 April, tapi sekarang ini istirahat dulu,” ujar Maftuh.
Menurut Maftuh, komite hanya bertugas mempersiapkan calon presiden bagi Partai Demokrat. Akan tetapi, dengan perolehan suara Demokrat saat ini, kata dia, keinginan mengajukan calon presiden menjadi semakin kecil peluangnya.
“Jadi kami menunggu keputusan Majelis Tinggi. Insya Allah akan ada keputusannya dalam waktu dekat,” kata mantan Menteri Agama itu.
Saat ditanya soal pernyataan dua peserta konvensi yakni Marzuki Alie dan Dahlan Iskan agar konvensi dihentikan, Maftuh mengatakan, ia pun berharap demikian.
“Kalau ada yang minta dibubarkan, saya juga maunya bubar saja. Supaya saya bisa main sama cucu saya,” ujar Maftuh, sambil tertawa.
Seperti diberitakan, berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, dengan data 99,25 persen, Demokrat berada di posisi keempat dengan perolehan suara sebesar 9,43 persen.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Demokrat akan bersikap realistis dengan hanya mengajukan calon wakil presiden. Pada 9 April lalu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan bahwa Demokrat membuka koalisi dengan semua partao, termasuk Partai Gerindra, yang sudah menyatakan Prabowo Subianto sebagai bakal capresnya.
Terkait nasib konvensi, sejumlah peserta konvensi memiliki pandangan yang beragam. Marzuki Alie dan Dahlan Iskan sependapat bahwa konvensi sebaiknya dihentikan karena hasil konvensi tak lagi relevan karena Demokrat tak bisa mengusung calon oresiden. Hal berbeda disampaikan Anies Baswedan dan Endriartono Sutarto yang meminta agar Demokrat menuntaskan proses konvensi hingga selesai. Demokrat, sebut Anies, harus percaya diri dengan mengusung capres hasil konvensi dengan membuat poros koalisi baru bersama partai-partai papan tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.