Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Kami Tidak Mau Ikutan Koalisi "Grasak-grusuk"

Kompas.com - 14/04/2014, 12:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya tidak mau terburu-buru melakukan koalisi dengan partai lain dalam menghadapi pemilu presiden mendatang. Ia menyadari bahwa elite parpol lain tengah berlomba untuk mendapatkan rekan koalisi.

Seperti yang dilakukan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi yang langsung mendatangi pimpinan tiga partai sekaligus, yakni Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, menurut Hidayat, PKS mempunyai cara sendiri dalam melakukan koalisi dan tak akan mengikuti cara itu.

"Karena memang prioritas kami saat ini bukan di koalisi. Kami tidak mau ikutan koalisi grasak-grusuk seperti itu," kata Hidayat saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/4/2014).

Menurut Hidayat, saat ini PKS masih fokus dalam mengawal penghitungan suara di lapangan. Ia menilai, penghitungan suara harus terus dikawal dengan baik sehingga tidak menimbulkan kecurangan.

"Di lapangan, semuanya masih belum selesai. Masih ada yang pencoblosan ulang karena bermasalah. Masih ada suara di luar negeri," kata Hidayat.

Bakal capres Pemilihan Rakyat PKS itu meyakini, jika proses penghitungan suara manual dilakukan dengan benar, maka suara partainya bisa melampaui hasil hitung cepat sekitar 7 persen. Ia mengatakan, partainya tidak terlalu percaya dengan proses hitung cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga.

"Karena dalam hitungan laporan TPS di Jakarta saja kita sudah masuk minimal tiga besar. Kami meyakini perhitungan suara harus dikritisi diawasi. Hitungan real count yang jadi acuan," ujarnya.

Mantan Presiden PKS itu juga mengaku tidak khawatir jika PKS tidak mendapatkan rekan koalisi. Menurut dia, PKS punya sejarah dan pengalaman yang panjang dalam melakukan koalisi dalam berbagai pemerintahan.

"Kita pernah bergabung di poros tengah, kita juga pernah mendukung partai Islam dengan mengusung Pak Amien Rais dari PAN. Kita juga bahkan pernah sendirian di pemerintahan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com