Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Posisi Ketiga, Prabowo Layak Diperhitungkan

Kompas.com - 09/04/2014, 22:43 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menilai, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan bakal calon presiden yang layak diperhitungkan. Penilaiannya ini disampaikan setelah melihat hasil sementara hitung cepat Kompas yang memperlihatkan Partai Gerindra berada di posisi ketiga dalam Pemilu Legislatif 2014.

"Dengan demikian, hasil ini, kalau terbukti, mengukuhkan bahwa Prabowo kandidat yang cukup layak diperhitungkan," kata Eep, saat ditemui di Studio Kompas TV, Rabu (9/4/2014).

Menurut hasil sementara perhitungan cepat Kompas, Gerindra berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 11,58. Di posisi kedua, Partai Golkar dengan 15,22 persen, kemudian PDI Perjuangan dengan perolehan suara 19,52 persen di posisi pertama.

Eep menilai, masuknya Gerindra dalam tiga besar perolehan suara Pileg 2014 merupakan salah satu fenomena menarik. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa capres yang diusung suatu partai memengaruhi preferensi memilih.

"Bahwa ketika pemilih datang ke TPS, yang mereka bawa dalam kepala mereka bukan gambar caleg, melainkan gambar capres. Karena itu, ketika ada tokoh yang mereka pandang menjanjikan, maka dampaknya terhadap partai, ada eksodus pemilih ke partai itu dalam pileg," ucap Eep.

Fenomena ini, lanjutnya, mirip dengan efek Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Legislatif 2004 dan 2009.

"Ketika gambar SBY diinginkan, gambar itu dicoblos, maka Demokrat mendapatkan limpahan elektoral," sambung Eep.

Dia juga menilai, kemungkinan akan ada tiga pasang calon presiden-wakil presiden tahun ini. Dua yang pasti, kata Eep, adalah Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang masuk dalam bursa pencalonan presiden.

"Kemungkinan terbesar, tiga pasang. Memang kalau lihat dari komposisi, empat pasang amat sangat ketat dan sulit. Tiga pasang. Skenario kedua, dua pasang, baru empat pasang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com