Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat "Kompas", PDI-P dan Golkar Bersaing Ketat di 148 TPS

Kompas.com - 09/04/2014, 15:44 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar bersaing ketat dalam perolehan suara hasil hitung cepat sementara Litbang Kompas, Rabu (9/4/2014). Golkar sempat unggul sementara, tetapi kemudian PDI-P unggul saat penghitungan suara diperoleh dari 148 tempat pemungutan suara sampel.

Saat suara masuk dari 80 tempat pemungutan suara (TPS) sampel, Partai Golkar meraih 18,07 persen suara dan unggul dari PDI-P dengan 17,53 persen. Namun, PDI-P menyusul Partai Golkar ketika penghitungan mulai masuk dari 148 TPS atau 7,4 persen dari 2.000 TPS sampel. PDI-P unggul dengan perolehan 18,04 persen dan Partai Golkar menjadi 17,09 persen. Suara tersebut sementara berasal dari TPS yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dari 148 sampel TPS, posisi ketiga ditempati Partai Gerindra dengan 12,92 persen. Posisi selanjutnya diduduki oleh Partai Demokrat (10,44 persen), PKB (9,49 persen), PAN (6,96 persen), Partai Nasdem (6,49 persen), PKS (5,75 persen), PPP (5,74 persen), Partai Hanura (4,59 persen), PBB (1,47 persen), dan PKPI (0,77 persen).

Perhitungan ini masih merupakan perolehan sementara dan bukan perhitungan resmi untuk hasil Pemilu Legislatif 2014. "Margin of error di bawah 1 persen. Mudah-mudahan tidak beda jauh dengan hasil perhitungan KPU (Komisi Pemilihan Umum)," ujar General Manager Litbang Kompas Harianto Santoso di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta, Rabu (9/4/2014) sore.

Hitung cepat Litbang Kompas ini mulai ditampilkan sejak pukul 13.30 WIB setelah proses pemungutan suara selesai dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Litbang Kompas mengambil 2.000 sampel TPS dan responden di seluruh Indonesia. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampel acak stratifikasi sistematis dari daftar pemilih tetap. Dengan metode ini, sampel terpilih tersebar di 34 provinsi yang jumlahnya proporsional dengan jumlah pemilih. Dengan demikian, hasil hitung cepat Litbang Kompas diharapkan presisi, seperti sebelumnya yang hanya memiliki selisih di bawah 1 persen dari hasil perhitungan akhir Komisi Pemilihan Umum.

Untuk menjaga kredibilitas dan independensi, kegiatan rangkaian riset pemilu dan hitung cepat dilakukan secara mandiri, baik pelaksanaan maupun pembiayaannya. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 10.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Relawan sebagai tenaga lapangan yang bertugas sebagai petugas survei (pewawancara) dan pengolah data berjumlah 2.780 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com