Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU: MH370 Tidak Pernah Lintasi Wilayah Indonesia

Kompas.com - 07/04/2014, 16:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar dari pejabat senior Malaysia yang menyebut bahwa pesawat MH370 memutari wilayah udara di utara Indonesia dibantah oleh pihak TNI Angkatan Udara. Radar militer TNI AU tidak pernah menangkap obyek tersebut melintasi wilayah Indonesia.

"Jadi, pesawat yang diduga MH370 itu tidak pernah melintasi wilayah Indonesia. Kalaupun memang melintas, pasti akan terdeteksi oleh kita," kata Kepala Dinas TNI AU Marsekala Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/4/2014).

Hadi menuturkan, TNI AU memiliki radar militer yang beroperasi 24 jam sehari untuk mengamankan wilayah udara. Radar tersebut, kata Hadi, dapat mendeteksi obyek terbang yang masuk ke wilayah Indonesia. Apabila mendeteksi adanya pesawat masuk ke Indonesia, TNI AU akan melakukan prosedur pengecekan terhadap obyek.

"Kita tentu akan cross-check ke komando sektor. Apakah ada klaim jam terbang sekitar yang dilalui di wilayah itu. Jika tidak ada, kita akan lakukan pengecekan secara visual," ujar Hadi.

Selain itu, Indonesia dan Malaysia, lanjutnya, memiliki jalinan koordinasi untuk pertahanan udara. Sewaktu MH370 dinyatakan hilang, perwira jaga Malaysia sudah berkoordinasi dengan perwira jaga di Indonesia.

"Waktu kejadian, perwira jaga dari Malaysia tanya perwira jaga kita, apakah monitor obyek mencurigakan. Kita sudah sampaikan, kita tidak menangkap obyek apa pun," ujar Hadi.

Sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan saat ini, lanjutnya, TNI AU masih melakukan pencarian di wilayah yang dicurigai sebagai lokasi keberadaan dan lintasan MH370. Namun, TNI AU menyatakan tidak terlibat dalam pencarian di Samudra Hindia.

Pencarian dilakukan di laut selatan Jawa dan Pulau Rondo di Sumatera Utara dengan Boeing 737 seri 200 untuk pengintaian strategis.

"Pesawat itu memiliki fungsi mencari obyek di atas permukaan tanah dan permukaan laut, dan memiliki radar dan kamera zoom. Oleh sebab itu, kita libatkan satu pesawat ini, yang bisa terbang sampai 6 jam dengan jangkauan luas," urai Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Nasional
Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban 'Bullying' karena Harun Masiku

Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban "Bullying" karena Harun Masiku

Nasional
Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Nasional
Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: 'Monggo' Saja...

Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: "Monggo" Saja...

Nasional
OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

Nasional
KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

Nasional
Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Nasional
Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Nasional
Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Nasional
Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Nasional
Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Nasional
Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Nasional
Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Nasional
Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com