JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mendukung sikap bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kerap menyinggung mengenai capres boneka. Menurutnya, capres boneka memang tidak layak untuk memimpin Indonesia.
"Kalau saya jadi presiden, tidak mau jadi boneka. Mau boneka asing atau boneka dalam negeri," kata Pramono saat menghadiri kampanye Partai Demokrat di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/4/2014) siang.
Dia khawatir, jika nantinya presiden Indonesia bermental boneka, Indonesia bisa dengan mudah dikontrol oleh negara luar, khususnya negara superpower seperti Amerika Serikat. "Indonesia negara besar masa indonesia jadi boneka. Amerika tak boleh ikut campur dalam menentukan pemimpin indonesia. Itu hak penuh rakyat Indonesia," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan oleh juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Ruhut yang mendukung pencalonan Pramono sebagai capres menilai bahwa pernyataan yang kerap dilontarkan Prabowo itu ada benarnya.
"Jadi rakyat perlu awasi semua capres yang didukung parpol, sebenarnya yang dikatakan Prabowo harus dihormati. Bahkan rekam jejak juga perlu dilihat. Perkataan Prabowo harus disambut positif, jangan capres atau presiden jadi boneka," kata Ruhut.
Dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014), Prabowo mengatakan bahwa Pemilu 2014 menjadi pertarungan antara yang ingin Indonesia berdaulat dan yang ingin Indonesia dikuasai antek asing.
Prabowo mengatakan, Partai Gerindra tidak membenci pihak asing. Ia siap bekerja sama sebagai sahabat, mitra, partner, dan sekutu negara lain. Kendati demikian, kerja sama itu tidak berarti bahwa bangsa Indonesia berlutut di hadapan bangsa lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.