Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Merasa Dirugikan oleh Soal "Kampanye" dalam Ujian SMA

Kompas.com - 27/03/2014, 13:38 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Tangerang menilai pencantuman nama PKS dalam soal ujian semester SMA di Tangerang sebagai suatu kampanye hitam. PKS merasa dirugikan oleh hal tersebut.

"Kita lihat itu sebenarnya black campaign. Berita (mengenai soal ujian) itu juga merugikan kita. Seakan-akan ada kesepakatan terselubung antara PKS dan Pemerintah Kota Tangerang," kata anggota DPRD Kota Tangerang Edi Suhendi kepada Kompas.com, Kamis (27/3/2014) siang.

Menurut Edi, dugaan bahwa ada kesepakatan tertentu antara PKS dan Pemkot Tangerang bukanlah sesuatu yang logis. Ia mengatakan, saat pemilihan kepala daerah wali kota dan wakil wali kota Tangerang tahun lalu, PKS tidak mencalonkan Arief Wismansyah. Arief, yang didukung oleh Partai Demokrat, saat ini menjadi Wali Kota Tangerang.

"Jadi aneh kalau ada dugaan PKS berkonspirasi dengan Pemerintah Tangerang," ujarnya.

Ia menyinggung kasus serupa yang pernah terjadi pada 2013. PKS pernah masuk dalam materi ujian kenaikan kelas XI sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bogor pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Edi, soal ujian tersebut secara gamblang merugikan PKS.

Tulisan di soal nomor 50 dalam ujian tersebut adalah: Upaya KPK menyita mobil mewah mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Isaaq, kemarin gagal. Kalimat tersebut dapat disingkat dengan menghilangkan pernyataan di bawah ini, kecuali... a. menyita mobil, b. Luthfi Hasan Isaaq, c. kemarin, d. mantan, e. gagal.

Saat itu, Ketua DPP PKS Aboebakar Alhabsy merasa kecewa dengan bentuk soal yang demikian. Menurut dia, soal tersebut sangat tendensius, bahkan berbau politis.

Soal ujian yang dituding sebagai kampanye terselubung oleh PKS di Tangerang telah dilaporkan kepada Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Takhono. Menanggapi hal tersebut, Edi mengatakan, PKS akan mengusut tuntas pencantuman nama PKS dalam soal ujian itu. "Kami siap saat Panwaslu memanggil kami nanti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com