Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal "Black Box" Tinggal 20 Hari, Indonesia Diminta Intensif Cari Malaysia Airlines

Kompas.com - 19/03/2014, 14:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Pertahanan Malaysia menghubungi Menteri Pertahanan RI untuk meminta peningkatan aktivitas pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014. Pasalnya, sinyal kotak hitam pesawat itu hanya tersisa 20 hari lagi.

"Secara khusus, Menteri Pertahanan Malaysia sudah menghubungi saya untuk mengintensifkan dukungan Indonesia untuk mencari black box. Kata Menhan Malaysia, (sinyal) black box aktif hanya tersisa 20 hari lagi," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di sela-sela Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Purnomo menuturkan, keberadaan kotak hitam sangat krusial. Pasalnya, jika keberadaan kotak hitam tak diketahui, kata Purnomo yang mengutip pernyataan Menhan Malaysia, pencarian Malaysia Airlines MH370 akan semakin sulit.

"Saya kira, dia (Malaysia) tidak bisa mengejar waktu untuk mencari black box. Karena itu, sangat penting untuk mendeteksi keberadaan black box. Saya yakinkan, kami lakukan yang terbaik, sebagai sahabat dan tetangga," ucap Purnomo.

Dia menambahkan, Kemenhan akan mengkomunikasikan dengan TNI untuk melakukan upaya pencarian. "Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat perhatian atas pencarian MAS, karena juga akan melakukan rapat terbatas," imbuhnya.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang ketika bertolak dari Kuala Lumpur pada 8 Maret lalu menuju Beijing. Data menunjukkan kalau pesawat jenis Boeing 777-200 itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China. Lalu, ada 38 penumpang warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia.

Harian The New York Times memberitakan, MH370 mengalami perubahan ketinggian signifikan setelah pesawat keluar dari jalur seharusnya dan keluar dari jangkauan radar sipil.

Sinyal radar yang terekam militer Malaysia menunjukkan pesawat naik ke ketinggian 45.000 kaki (13.716 km), melebihi batas maksimum ketinggian pesawat Boeing 777-200, berbelok ke barat, dan kemudian turun ke ketinggian 23.000 kaki (7.104 km), melebihi batas minimum yang dianjurkan.

Menurut pejabat senior di AS yang tidak disebutkan namanya, berbeloknya pesawat itu digerakkan sistem manajemen penerbangan yang diprogram oleh seseorang di kokpit pesawat yang paham soal sistem pesawat terbang. Siapa pun yang mengubah arah pesawat pasti tahu banyak mengenai pesawat Boeing.

Di Kuala Lumpur, Pejabat Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, area pencarian MH370 seluas 2,24 juta mil persegi laut (4,14 juta km) atau sama dengan luas Australia. Koridor utara mulai dari Thailand hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan dan dari Indonesia hingga Samudra Hindia di selatan. Pencarian melibatkan pesawat dan kapal dari 26 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com