Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2014, 12:23 WIB


KOMPAS.com - MESKIPUN berdirinya Partai Hanura dimotori sejumlah jenderal, dominasi calon legislatornya justru dari pekerja swasta dan kaum profesional. Dari daftar calon anggota legislatif tetap yang dirilis Komisi Pemilihan Umum, dua pertiga caleg Hanura berasal dari kalangan tersebut.

Komposisi kalangan swasta dan profesional saat ini persentasenya meningkat dibandingkan dengan tahun 2009. Menghadapi Pemilu 2014, Partai Hanura menyiapkan 554 caleg pusat yang tersebar di 77 daerah pemilihan. Jumlah caleg ini turun dari Pemilu 2009 yang sebanyak 600 orang.

Secara kelembagaan, kiprah anggota legislatif Hanura di DPR (2009-2014) banyak ditunjang tingkat keaktifan sejumlah nama. Anggota Komisi I, Susaningtyas Handayani Kertopati (Nuning), misalnya, berperan aktif dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Di Komisi III, ada Sarifuddin Sudding yang vokal dalam berbagai persoalan hukum dan keamanan. Sudding maju lagi sebagai caleg dari dapil Sulawesi Tengah.

Nuning yang kembali mencalonkan diri dari dapil Jateng IV (Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen). Ia berada di urutan teratas daftar caleg di dapil tersebut. Sebelum di Hanura, Nuning adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Senayan (2004-2009). Nama-nama lain yang jadi caleg Hanura adalah Yuddy Chrisnandi, Samuel Koto, Petrus Selestinus, Elza Syarief, Chrys Kelana, Gusti Randa, Lili Chodidjah Wahid, dan Postdam Hutasoit.

Yuddy sebelumnya dikenal sebagai politisi muda Golkar, sementara Lily Wahid merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa di Senayan (2009-2013). Yuddy kini adalah salah satu ketua DPP Hanura dan mencalonkan diri di dapil Jabar VIII (Cirebon dan Indramayu). Adapun Lily Wahid kembali mencalonkan diri di dapil Jatim II (Pasuruan dan Probolinggo).

Caleg pindah

Selain caleg dari parpol lain, ada pula kader Hanura yang lompat ke parpol lain. Akbar Faizal, politisi Senayan yang terkenal vokal, bergabung ke Partai Nasdem tahun lalu. Akbar kini caleg Nasdem di dapil Sulsel II, di tempat itu sebelumnya ia terpilih mewakili Hanura.

Caleg yang berlatar belakang artis atau selebritas tak sebanyak Partai Amanat Nasional atau PKB. Tercatat caleg selebritas antara lain finalis Miss Indonesia 2005, Poppy Maretha, yang maju dari dapil Lampung II, David Chalik di dapil Jakarta III, dan Gusti Randa di dapil Kalimantan Selatan II.

Berdasarkan data KPU, caleg Hanura yang berlatar belakang legislatif, baik pusat maupun daerah, tercatat 34 orang. Dari 17 politisi Hanura di Senayan saat ini, hanya seorang yang tidak mencalonkan kembali yakni Iqbal Alan Abdullah (dapil Banten II). Iqbal memilih membantu istrinya, Evita Nursanty, yang menjadi caleg PDI-P di dapil Jawa Tengah III.

Dari aspek pendidikan, bagian terbesar dari calon anggota legislatif Hanura berpendidikan tinggi. Dari pendataan terlihat sepertiga caleg sarjana S-2 dan S-3. Proporsi tingkat pendidikan tinggi caleg partai ini hampir setara dengan PAN dan PKS yang tercatat sebagai parpol terbanyak memiliki caleg berpendidikan tinggi.

Dari sisi usia, separuh lebih caleg Hanura berusia di bawah 50 tahun, sedangkan yang berusia di bawah 30 tahun hanya 7,4 persen. Caleg usia muda antara lain Baretha Riska Tantiya (24) dan Andi Tentri Natassa (21), mantan putri pariwisata Indonesia 2011. (Dwi Erianto/Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com