Menurut Hasanuddin, perjanjian itu telah usai dan Gerindra tak perlu terus mengungkitnya. Alasannya, pasangan Mega-Prabowo gagal dalam Pemilihan Presiden 2009. Oleh karena itu, kata Hasanuddin, kesepakatan Batu Tulis dianggap gugur dan tak pernah ada perbincangan lagi soal itu.
"Kami tak akan bergeming melayani ungkitan-ungkitan itu. Kami sekarang lebih fokus berjuang meyakinkan rakyat, agar rakyat lebih paham dan lebih selektif serta hati-hati memilih pemimpinnya," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani juga meminta Gerindra tak ikut mencampuri urusan partainya. Selain tak memiliki wewenang, sikap yang terus mengungkit perjanjian Batu Tulis juga dianggapnya menabrak etika. Pasca penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden PDI-P, beredar dokumen perjanjian Batu Tulis antara Gerindra dan PDI-P. Kesepakatan itu berisi beberapa poin, yang salah satunya menyebutkan Mega akan mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.
Baca juga:
Soal Perjanjian dengan Gerindra, PDI-P Mengaku Sudah "Move-On"
Gerindra: Penyelesaian Perjanjian Batu Tulis Soal Etika
PDI-P Siap Hadapi Protes Gerindra untuk Pencapresan Jokowi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.