Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Setiap Negara Perlu Pertahanan Cukup

Kompas.com - 12/03/2014, 14:11 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat membuka sidang pertama Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Rabu (12/3/2014), mengatakan, setiap negara memerlukan pertahanan yang cukup, termasuk Indonesia.

"Saya tidak percaya dan saya kurang setuju jika ada yang mengatakan dunia masa kini tidak lagi diperlukan kekuatan pertahanan karena katanya dunia akan lebih damai, demokrasi akan hadir dimana-mana, setiap konflik dapat diselesaikan secara damai," kata Presiden selaku Ketua KKIP di Ruang Majapahit, Markas Komando Armada RI Kawasan Timur, di Surabaya seperti dikutip dari Antara.

Menurut Presiden, meskipun negeri ini tidak lagi menganut geo politik pasca-Perang Dunia II dan tidak lagi hidup dalam suasana perang dingin, tetapi sebagai negara yang berdaulat, Indonesia memerlukan kekuatan pertahanan yang tangguh.

Ia kemudian mengapresiasi sidang pertama KKIP yang bertujuan untuk merencanakan, mengembangkan kebijakan, dan kemudian mengimplementasi kebijakan itu untuk kepentingan industri pertahananan secara khusus dan untuk kepentingan pertahanan secara umum.

"Sebagaimana yang kita saksikan hari ini, kita melihat hasil modernisasi dan pembangunan kekuatan matra laut. Beberapa saat yang lalu kita juga menyaksikan hal yang sama di jajaran Angkatan Udara dan Insya Allah dalam waktu dekat kita akan melihat langsung apa yg dilakukan oleh TNI AD," kata SBY merujuk pada acara gelar alutsista dan demo kekuatan alutsista TNI AL.

Presiden mengatakan, krisis keuangan yang dialami Indonesia 15 tahun lalu telah menyebabkan lambatnya modernisasi kekuatan pertahanan.

"Karena krisis ekonomi yang dalam, kita tidak memiliki resources (sumber daya), sumber finansial untuk melakukan modernisasi dan pembangunan kekuatan," katanya.

Justru di saat ekonomi global mengalami gejolak dan krisis, kata Presiden, ekonomi Indonesia tumbuh positif, bahkan tergolong tinggi di antara negara-negara G-20. Dengan demikian, bisa dilakukan modernisasi kekuatan dan peningkatan serta penambahan alutsista, baik untuk darat, laut, udara, dan sekaligus pembangunan kekuatan dan peningkatan profesionalitas jajaran kepolisian.

Sementara itu, dalam kurun waktu 2010-2013, KKIP telah merumuskan berbagai kebijakan nasional yang bersifat strategis di bidang industri pertahanan. KKIP juga telah menetapkan beberapa program nasional, menerbitkan cetak biru riset Alpalhankam serta merumuskan cetak biru produk Alpalhankam.

Menurut Kementerian Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, terkait strategi mewujudkan kemandirian pertahanan, telah disusun master plan pembangunan industri pertahanan tahun 2010-2029 yang mencakup dua target utama, yaitu alutsista dan industri pertahanan.

Target alutsista yang akan dicapai adalah alutsista yang memiliki mobilitas tinggi dan daya pukul. Sedangkan target industri pertahanan yang akan dicapai adalah terwujudnya kemampuan memenuhi permintaan pasar dalam negeri, kemampuan bersaing di pasar internasional serta kemampuan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Untuk pengembangan produk alutsista masa depan, KKIP telah mencanangkan program produk-produk masa depan baru yang meliputi pesawat tempur (IF-X), pesawat angkut, kapal selam, kapal perang atas air, roket, peluru kendali, pesawat terbang tanpa awak, radar, sistem manajemen pertempuran, alat komunikasi, amunisi kaliber besar, bom udara, torpedo, propelan, kendaraan tempur dan kendaraan taktis.

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menyaksikan demo kekuatan alutsista TNI AL yang berupa demo penyebaran ranjau dari pesawat udara Patroli Maritim Umar 623 TNI Angkatan Laut, demo penembakan Roket RBU dari Kapal Republik Indonesia (KRI) dengan nomor lambung 385 dan 381, demo peperangan antikapal selam oleh KRI dengan menggunakan helikopter antikapal selam, demo pembebasan pembajakan kapal oleh Komando Pasukan Katak dan Intai Amfibi dengan metode Visit Board Search and Seizure (VBSS), 'sailing pass' Kapal TNI Angkatan Laut dan 'flying pass' pesawat udara dan helikopter TNI Angkatan Laut.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono, antara lain Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf AD Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf AL Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf AU Marsekal TNI IB Putu Dunia, Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com