Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Golkar Pasti Berkoalisi dan Tak Jadi Oposisi

Kompas.com - 11/03/2014, 16:18 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Partai Golkar akan berkoalisi untuk mengejar kemenangan pada Pemilihan Presiden 2014. Selain itu, Golkar juga tidak akan mendudukkan posisinya sebagai oposisi dalam pemerintahan mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya akan berkoalisi terlepas dari tercapai atau tidaknya presidential threshold. "Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang majemuk. Oleh karena itu, kebersamaan dalam mengelola bangsa ini adalah sebuah keniscayaan," kata Idrus di Gedung Komisi Pemilihan Umum Pusat, Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Idrus mengatakan, semua partai melakukan penjajakan politik. Dalam politik praktis, koalisi menjadi sebuah tuntutan sekaligus kebutuhan. Ia menilai tidak realistis bila bangsa ini dikelola oleh kelompok atau partai tertentu. "Saya punya keyakinan itu tidak akan membawa keberhasilan bangsa masa depan," kata Idrus.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa partainya tidak akan menjadi oposisi dalam pemerintahan 2014-2019. "Prinsip kami, mari sama-sama bangun negeri saja dalam pemerintahan nanti. Soal kritik kepada pemerintah, tetap harus kita jalankan," kata Agung.

Agung optimistis bahwa partainya akan mampu meraih target suara sebesar 20 persen dalam pemilihan anggota legislatif (pileg) pada 9 April 2014. Ia juga optimistis bahwa Golkar akan menduduki peringkat teratas maupun kedua dalam pileg seperti terlihat dalam beragam survei oleh lembaga independen.

Agung juga berharap agar popularitas calon presiden dari Golkar, yakni Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, dapat semakin baik dan mengalahkan calon favorit Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Untuk itu, perlu strategi tepat dalam memilih calon wakil presiden yang dipasangkan bersama Aburizal. Meski demikian, Agung tidak memberikan jawaban tentang siapa calon wapres yang cocok untuk Aburizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com