JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengatakan, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sudah mulai melakukan upaya pencarian di sekitar Laut China Selatan, tempat diduga hilangnya Malaysia Airlines MH370. Namun, hingga kini, militer Indonesia belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan Malaysia Airlines.
"Sampai saat ini, belum ada laporan terkait perkembangan di lapangan. Mungkin karena arah dari pesawat ke arah utara, sedangkan wilayah patroli kita ada di wilayah selatan," ujar Moeldoko di kantor kepresidenan, Senin (10/3/2014).
Moeldoko menjelaskan, saat ini sudah ada lima kapal jenis korvet yang dikerahkan oleh TNI Angkatan Laut untuk pencarian tersebut. Seluruh kapal disebar di wilayah Selat Malaka yang menjadi teritorial Indonesia.
Selain kapal dari angkatan laut, Moeldoko mengatakan sudah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara untuk melakukan patroli udara. "Ini semua sudah kita lakukan. Kalau ada tanda-tanda, akan juga dilakukan upaya penyelamatan," kata Moeldoko.
Ia mengatakan, telah terjadi kesepakatan antaran Panglima Angkatan Bersenjata Asia untuk saling bahu-membahu melakukan koordinasi dalam upaya pencarian korban pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Kesepakatan itu terjadi saat para panglima angkatan bersenjata melakukan pertemuan di Myanmar beberapa waktu lalu. "Jadi sekarang kami koordinasi antar panglima tinggal lewat telepon," ujarnya.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014) pukul 00.41 dan akhirnya hilang kontak pada pukul 02.40. Pesawat itu semestinya mendarat di Beijing Sabtu pukul 06.30 waktu setempat.
Data termutakhir menunjukkan bahwa pesawat jenis Boeing 777-200 itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China. Lalu, ada 38 penumpang warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia.
Upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan lintas negara mulai dari Vietnam, Indonesia, dan Cina. Hingga kini, belum diketahui penyebab hilangnya kontak pesawat Malaysia Airlines itu. Maskapai penerbangan masih menelusuri sejumlah nama penumpang yang ternyata diketahui membawa paspor palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.