"Kalau 2015 langsung surplus, nanti kami dianggap membual. Tapi yang pasti dalam lima tahun ke depan kita sudah dapat menyampaikan ke rakyat bahwa APBN tidak defisit. Surplusnya berapa belum bisa disebutkan, tetapi yang pasti tidak defisit,” ujar Ketua DPP Bidang Ekonomi PDI-P M Prakosa dalam paparan dan deklarasi Platform Ekonomi PDI-P di Kantor DPP PDI-P Jakarta Selatan, Jumat (7/3/2014).
Prakosa mengatakan, postur APBN yang masih menyisakan surplus dapat menjadi jaminan kedaulatan negara. Karena, kata dia, negara tidak perlu tergantung negara lain dengan berutang. Utang yang masih ada, imbuh dia, akan dikelola lebih hati-hati pula agar tak membengkak.
Salah satu cara yang efektif mengurangi defisit APBN, sebut Prakosa, adalah dengan meningkatkan rasio pajak. Dia mengatakan rasio pajak Indonesia paling rendah di antara negara-negara ASEAN, bahkan dibanding negara miskin. "Rata-rata negara miskin itu rasio pajaknya 15 persen. Kita (Indonesia) hanya 12 persen," sebut dia.