Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan-Gita Pimpin Konvensi di Media Sosial

Kompas.com - 28/02/2014, 17:33 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat hingga kini masih terus berlangsung. Di media sosial, percakapan terkait para kandidat konvensi oleh para pengguna internet (netizen) bisa dimonitor dan dikuantifikasi intensitasnya. Dua kandidat, yaitu Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan, tampak mendominasi dibanding kandidat lain.

Demikian hasil pemantauan menggunakan mesin PoliticaWave yang menjaring percakapan netizen dalam rentang 1 Januari hingga 16 Februari 2014. Direktur PoliticaWave, Yose Rizal, di Jakarta, Jumat (28/2/2014), mengatakan, apabila rangkaian Konvensi Partai Demokrat berakhir hari ini, maka hanya akan ada dua figur yang dipastikan bersaing di puncak, yaitu Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan.

"Butuh kerja keras, bagi sembilan peserta konvensi lainnya, untuk bisa menyalip Gita dan Dahlan," kata Yose. Dua nama ini memiliki keunggulan masing- masing, tetapi pada akhirnya nama Dahlan unggul pada tingkat elektabilitas mengalahkan Gita.

Gita unggul pada jumlah netizen unik yang membicarakan namanya sebesar 27 persen dari total 207.317 pengguna yang membicarakan topik terkait peserta konvensi. Di bawah Gita adalah Dahlan Iskan (20 persen), disusul Marzuki Alie (14 persen) dan Anies Baswedan (13 persen).

Yose menjelaskan, keunggulan Gita di sisi jumlah netizen unik ini merupakan buah dari pengunduran diri Gita sebagai Menteri Perdagangan.

Dahlan unggul sebagai kandidat yang sering dibicarakan dalam berbagai percakapan dengan intensitas 29 persen dari total percakapan 766.622 yang termonitor. Disusul Gita Wirjawan (24 persen), Marzuki Alie (19 persen), dan Pramono Edhie Wibowo (9 persen).

Hal yang menarik, walaupun Dahlan paling sering dibicarakan, jangkauan penetrasi untuk menembus audiens terbanyak justru dipegang Gita, disusul Dahlan, kemudian Marzuki Alie.

Gita juga mendominasi jumlah pemberitaan hingga 2.760 berita dari total 9.823 berita yang dipantau, disusul Dahlan (1.922 berita), kemudian Pramono Edhie Wibowo (1.476 berita). Meski demikian, Dahlan lebih mendominasi pemberitaan positif sebanyak 931 berita, disusul Gita (550 berita), kemudian Pramono (285 berita).

Kekuatan Gita adalah sebagai kandidat presiden yang paling banyak diberitakan. Jangkauan percakapan terkait Gita juga terluas. "Sedangkan Dahlan, menjadi figur yang paling sering diangkat sebagai headline pemberitaan di berita daring, sekaligus paling banyak mendapat sentimen positif para netizen," kata Yose.

Akun sukarelawan

Menurut pantauan Yose, sukses Dahlan tak lepas dari penggunaan jejaring media yang ia miliki. "Ditambah dengan gaya interaksi sosialnya yang khas dan kelihaiannya memosisikan diri pada isu-isu strategis, menjadikan kejayaan Dahlan di Konvensi Partai Demokrat sudah bisa diduga sebelumnya," kata Yose.

Pada akhirnya, kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Dahlan Iskan dengan nilai 41.609 disusul Gita dengan nilai 24.256. Perolehan ini, kata Yose, banyak diraih dari keaktifan akun-akun sukarelawan Dahlan dan juga sumbangan dari pemberitaan positif dari media yang dimiliki Dahlan. Saat yang sama, sentimen positif Gita turun pada periode 3-9 Februari akibat pemberitaan terkait pemunduran dirinya sebagai menteri serta isu beras impor ilegal.

Namun, mesin PoliticaWave mendeteksi, walaupun Dahlan memiliki angka potensi jangkauan netizen dan jumlah percakapan paling tinggi, hal itu ternyata tak diimbangi dengan intensitas interaksi para netizen yang membicarakannya. Penyebabnya adalah jumlah netizen unik yang membicarakannya termasuk sedikit.

Hal yang harus dicermati adalah gerak Gita yang ternyata lebih selaras dalam perbandingan antara angka potensi jangkauan netizen, jumlah percakapan, dan jumlah netizen unik yang besar. ”Perbandingan yang seimbang justru diraih Gita setelah dirinya memutuskan mundur dari menteri, langkah itu banyak dibicarakan orang di media sosial,” kata Yose.

Jika Gita bisa mempertahankan tren keseimbangan ini, Gita masih punya waktu untuk mengungguli Dahlan untuk mengejar elektabilitas. Yose juga mencatat pergerakan percakapan signifikan pada Anies Baswedan, tetapi ternyata percakapan tentang Anies lebih banyak berasal dari sukarelawan Turun Tangan yang menjadi pendukung Anies.

”Sayangnya, akun yang membicarakan Anies pengikutnya sedikit sehingga potensi jangkauannya juga sedikit,” kata Yose. Dengan demikian, praktis kini kompetisi konvensi hanya menyisakan Dahlan dan Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com