Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Penggantian Logistik Rusak Pakai Anggaran Sisa

Kompas.com - 24/02/2014, 16:47 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan belum ada rencana meminta tambahan anggaran untuk mengganti kotak suara Pemilu 2014 yang rusak akibat bencana. Kotak suara diganti menggunakan anggaran yang tersisa dari pengadaan logistik sebelumnya.

"Kan saat KPU provinsi mengadakan kotak suara, tidak semua anggaran terpakai. Ternyata perusahaan menawarkan harga yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Nah, sisa anggaran itulah yang kemudian digunakan untuk mengadakan logistik pengganti yang rusak," ujar Komisioner KPU Arief Budiman saat ditemui di kantornya di Jakarta Pusat, Senin (24/2/2014).

Ia mengatakan, jika anggaran logistik yang dimiliki KPU provinsi yang bersangkutan belum mencukupi untuk menutupi kekurangan logistik di kabupaten/kota, maka penggantian akan menggunakan anggaran KPU. Menurutnya, KPU sebelumnya telah melakukan efisiensi anggaran saat pengadaan surat suara, tinta sidik jari, dan template surat suara.

"Saat itu, KPU menghemat sampai Rp 4 miliar lebih. Anggaran itu bisa digunakan untuk mengganti logistik yang rusak di daerah," kata mantan anggota KPU Jawa Timur itu.

Dia sampaikan, jika anggaran itu masih belum juga mencukupi, baru KPU mengajukan anggaran baru untuk pengadaan logistik kepada pemerintah. "Tapi, sampai hari ini, belum ada rencana minta pemerintah. Yang ada saat ini masih cukup," kata Arief.

Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 230 kotak suara yang akan digunakan untuk pemungutan suara pemilu legislatif di Kabupaten Malang, Jawa Timur, rusak karena abu vulkanis letusan Gunung Kelud. Kotak-kotak suara itu ada di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Selain ratusan kotak suara, abu vulkanik juga merusak 18 lokasi TPS di kecamatan tersebut.  Begitu pula halnya dengan logistik milik KPU Kota Manado. Seluruh kotak suara dan bilik suara di kota itu hilang tersapu banjir bandang Januari 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com