Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali Batal Deklarasi Capres

Kompas.com - 09/02/2014, 07:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Rencana pendeklarasian Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali sebagai bakal calon presiden akhirnya batal dilakukan.

Pembatalan ini diputuskan setelah peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP sepakat mengusulkan sembilan nama bakal capres ke forum partai setelah pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg).

"Iya, tidak jadi deklarasi, tapi pengusulan sembilan nama bakal capres," ujar Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani di sela-sela acara Mukernas II PPP, Minggu (9/2/2014).

Keputusan didapat pada rapat pleno terakhir Mukernas II PPP yang selesai pada dini hari. Di dalam rapat itu juga, lanjut Yani, diputuskan bahwa sembilan nama bakal capres yang diusulkan akan diputuskan pada forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) PPP yang dilaksanakan setelah pileg.

"Keputusannya setelah pileg karena PPP bisa malu kalau menetapkan capres sekarang, tapi suara partai kurang untuk presidential threshold (syarat mengajukan pasangan capres dan cawapres)," imbuh Yani.

Berdasarkan undangan yang diterima peserta Mukernas II PPP disebutkan bahwa puncak acara Mukernas akan dilakukan pada Minggu siang di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung.

Puncak acara berisikan peringatan hari lahir ke-41 PPP dan deklarasi calon presiden RI 2014-2019.

Lantaran batal deklarasi, maka agenda pada puncak perayaan itu hanya akan membacakan hasil rekomendasi Mukernas.

Sebelum Mukernas II PPP, nama Suryadharma Ali santer disebut sebagai bakal capres terkuat. Suryadharma bahkan sempat didukung oleh 20 Dewan Pimpinan Wilayah PPP.

Namun, pada pelaksanaan Mukernas II PPP ini, sebanyak 26 DPW meminta agar tidak ada pendeklarasian capres tunggal. Mereka mengusulkan sejumlah nama sebagai bakal capres.

Hingga hari kedua pelaksanaan Mukernas, setidaknya ada tujuh tokoh eksternal yang diajukan sebagai bakal capres PPP. Mereka adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddique, politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua KPK Abraham Samad.

Saat ditanyakan soal pembatalan deklarasinya ini, Suryadharma hanya sempat menjawab singkat.

"Hasilnya dibacakan besok, sekarang sedang diperhalus. Mukernas ini kan forum tertinggi kedua," ujar Suryadharma.

Namun, ucapan Suryadharma ini pun langsung terpotong saat Ketua Pengarah Mukernas Lukman Hakim Syaifuddin keluar dari arena Mukernas.

"Ini nih ada yang lebih kompeten, Ketua Pengarah," ucap Suryadharma sambil menunjuk ke arah Lukman. Setelah itu, Suryadharma pun meninggalkan lokasi acara dengan dalih ingin beristirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com