Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi: Zainuddin Ingatkan Sediakan THR

Kompas.com - 04/02/2014, 18:02 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Persidangan kasus dugaan korupsi serta pencucian uang dalam kegiatan hulu minyak dan gas dengan terdakwa mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, memunculkan dugaan keterlibatan Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Zainuddin Amali.

Dalam persidangan tersebut, mantan Wakil Kepala SKK Migas, Johanes Widjanarko, mengaku pernah diajak Rudi menemui Zainuddin di Hotel Indonesia.

“Betul, saya diajak Pak Rudi,” kata Johanes saat bersaksi dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Menurut Johanes, dalam pertemuan itu mereka bertiga membahas masalah asumsi makro. Johanes membantah adanya pembicaraan di luar urusan kerja antara dirinya, Rudi, dan Zainuddin Amali di Hotel Indonesia beberapa waktu lalu tersebut.

Namun, Rudi yang duduk sebagai terdakwa memiliki pendapat berbeda. Dia mengisyaratkan, dalam pertemuan itu ada pembahasan mengenai uang tunjangan hari raya (THR) untuk anggota Komisi VII DPR. Hal ini tersirat dari pertanyaan Rudi yang diajukan kepada Johanes.

“Apakah Saudara ingat, Zainuddin ingatkan agar disediakan dukungan THR?” tanya Rudi kepada mantan rekannya itu.

Namun, Johanes yang kini menjabat Kepala SKK Migas tersebut membantahnya. “Tidak ada,” ucap Johanes.

Tak sampai di situ pertanyaan Rudi. Kali ini, Rudi bertanya apakah Johanes ingat adanya pernyataan dari Zainuddin yang menyebut pembenahan SKK Migas di tangan Rudi dapat mengganggu hubungan DPR dengan SKK Migas.

“(Masih ingat) Zainuddin komplain pembenahan yang dilakukan Rudi akan ganggu hubungan DPR dan SKK Migas?” tanya Rudi. Atas pertanyaan ini, Johanes kembali menjawab tidak ada.

Dalam persidangan sebelumnya, Rudi mengaku pernah memberikan uang 200.000 dollar AS kepada anggota Komisi VII DPR sebagai THR.

Terkait dugaan THR ke anggota DPR ini, Zainuddin pernah diperiksa KPK sebagai saksi bagi mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno. Seusai diperiksa, 20 Januari lalu, Zainuddin mengaku dikonfirmasi penyidik KPK terkait dugaan bahwa dia menerima uang dari Waryono.

Politikus Partai Golkar ini juga mengaku dikonfirmasi mengenai temuan KPK saat menggeledah ruangan kerjanya di Gedung DPR dan kediamannya di Cipinang Melayu, Jakarta, 16 Januari 2014.

Menurut dia, barang yang disita penyidik KPK dalam penggeledahan tersebut hanya dokumen berupa surat-surat. Mengenai dugaan aliran uang THR ke Komisi VII DPR, Zainuddin membantahnya. Dia mengatakan bahwa aliran uang THR ke Komisi VII DPR itu hanya pengakuan Rudi sepihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

Nasional
Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

Nasional
Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

Nasional
Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

Nasional
Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

Nasional
Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

Nasional
Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

Nasional
Ibadah Haji 2024: 394 Jemaah Wafat di Tanah Suci

Ibadah Haji 2024: 394 Jemaah Wafat di Tanah Suci

Nasional
Penyidikan Wulan Guritno dan Nikita Mirzani Mandek, Polri dan Satgas Judi “Online” Digugat

Penyidikan Wulan Guritno dan Nikita Mirzani Mandek, Polri dan Satgas Judi “Online” Digugat

Nasional
JPPI Sebut Setengah Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk Dana Desa Adalah Kebijakan Ngawur

JPPI Sebut Setengah Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk Dana Desa Adalah Kebijakan Ngawur

Nasional
Anggota DPR Dorong Pansus Ungkap Dugaan Mark Up Impor Beras

Anggota DPR Dorong Pansus Ungkap Dugaan Mark Up Impor Beras

Nasional
Mahfud: Pemilu Selesai, yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu

Mahfud: Pemilu Selesai, yang Menang Harus Diakui, Jangan Marah Melulu

Nasional
Keir Starmer Jadi PM Inggris, Jokowi Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama

Keir Starmer Jadi PM Inggris, Jokowi Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama

Nasional
KPK Ungkap Jatah Dollar AS untuk Rita Widyasari dari Setiap Metrik Ton Tambang Batubara

KPK Ungkap Jatah Dollar AS untuk Rita Widyasari dari Setiap Metrik Ton Tambang Batubara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com