Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GMKI Serukan Berkabung Nasional Selama 7 Hari

Kompas.com - 02/02/2014, 22:58 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Supriadi Narno mengimbau seluruh anggota GMKI untuk berkabung selama tujuh hari, atas tewasnya tujuh relawan GMKI yang tersapu awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Karo, Sumatera Utara pada Sabtu (1/2/2014).

"Kami menyatakan tujuh hari berkabung nasional, dan tidak penting saling menyalahkan dalam hal ini," kata Supriadi, Minggu (2/2/2014). Relawan GMKI yang meninggal tersapu awan panas adalah Fitri Napitupulu, Marudut Sihite, Santun Siregar, Julfandi Siregar, Daniel Siagian, Asran Lubis, dan Mahal Surbakti. Mereka ditemukan tewas bersama tujuh orang lainnya di desa Sukameriah, Karo, Sumatera Utara.

Supriadi mengatakan GMKI sudah aktif membantu korban bencana erupsi Gunung Sinabung sejak  November 2013. Setiap Sabtu dan Minggu relawan GMKI membantu anak-anak korban bencana untuk bermain.

Selain itu GMKI di seluruh Indonesia juga mengumpulkan uang untuk membantu korban bencana, rencananya bantuan uang itu akan diserahkan langsung ke posko bencana Sinabung.
Sehari sebelum penyerahan ketujuh relawan GMKI menginap di Kutacane, mempersiapkan kedatangan anggota-anggota GMKI lainnya untuk acara penyerahan uang.

Pada hari ketujuh relawan itu menyiapkan sambutan untuk rekan-rekan GMKI itulah, mereka turut menjadi korban sapuan awan panas bersuhu 700 sampai 800 derajat Celcius yang menyapu dengan kecepatan 100 kilometer per jam. "Untuk dua sampai tiga hari ini posko GMKI sementara di non-aktifkan. Tapi setelahnya kami lanjut untuk membantu korban Sinabung," tutur Supriadi.

Desa Sukameriah yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung merupakan daerah perlintasan awan panas. Sejak awal bencana warga desa tersebut sudah diungsikan, dan tak satu warga pun diperbolehkan masuk ke kawasan berbahaya itu.

Supriadi mengatakan rekan-rekannya saat kejadian sedang berusaha mengejar warga yang hendak memeriksa ladangnya di lereng Gunung Sinabung, untuk diminta kembali ke wilayah aman. Sayangnya sebelum mereka kembali ke wilayah aman awan panas terlanjur keluar dan menyapu mereka.

(Nurmulia Rekso Purnomo/Sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com