Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Saya Memenangi Konvensi Demokrat...

Kompas.com - 25/01/2014, 05:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com — Pertanyaan penutup dalam sesi pertama debat kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014) malam adalah tentang apa yang akan dilakukan para kandidat bila memenangi konvensi.

"Dengan satu keinginan bahwa ke depan sebaiknya Indonesia dipegang partai tengah yang sangat kuat, karena itu saya harus memperkuat Partai Demokrat," ujar Dahlan Iskan mengawali para kandidat menjawab pertanyaan tersebut.

Dahlan berpendapat Partai Demokrat harus menjadi partai tengah karena keanekaragaman di Indonesia, baik suku maupun agama. "Jadi harus partai tengah." Partai itu pun harus modern dan pemimpinnya benar-benar berada di tengah.

Harapannya, ujar Dahlan, Partai Demokrat akan menjadi partai tengah yang baru dan kuat, menggantikan partai lain yang menurut dia adalah partai tengah masa lalu.

Debat malam itu menghadirkan lima dari 11 kandidat. Selain Dahlan, empat kandidat lain adalah Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, Hayono Isman, dan Ali Masykur Musa.

Irman Gusman atas pertanyaan yang sama mengatakan, Partai Demokrat adalah satu-satunya partai di dunia yang berani mengundang pihak luar untuk menjadi calon presiden melalui proses konvensi.

Menurut Irman, Partai Demokrat juga punya ketegasan menindak kader-kadernya yang terjerat korupsi. Karenanya, Hayono berjanji akan meneruskan prestasi tersebut bila dia memenangi konvensi.

Hayono mengaku tertarik dengan Partai Demokrat karena idealisme dan perjuangan partai itu. Idealisme Partai Demokrat yang mengusung slogan "nasionalis, religius, cerdas, dan santun" menurut dia adalah hal yang harus dilanjutkan.

Jawaban sangat lugas disampaikan oleh Pramono Edhie. "Kalau saya ingin Partai Demokrat besar seperti semula." Menurut Pramono, citra Partai demokrat sempat meredup karena kasus korupsi yang menimpa para petingginya.

Pramono berpendapat langkah Partai Demokrat memberhentikan kader-kadernya yang terjerat kasus korupsi sudah tepat, dan dia berjanji akan melanjutkannya bila memenangi konvensi.

Adapun Ali Masykur Musa menyatakan akan meneruskan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ekonomi dan pemberantasan korupsi menjadi fokusnya. Dia mengatakan akan meneruskan program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tetap di atas 6 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com