Hal itu berdasarkan hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB). Dari lima nama bakal capres hasil pemira, hanya tiga saja yang dianggap paling dikenal masyarakat. Meski demikian, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas ketiga bakal capres itu masih rendah.
“Tiga saja sudah rendah, apalagi lima-limanya dimasukkan,” kata peneliti PDB Didik J Rachbini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2014).
Ketiga bakal capres yang masuk di dalam survei PDB itu adalah Ahmad Heryawan, Anis Matta, dan Hidayat Nur Wahid. Sedangkan, dua lainnya yaitu Tifatul Sembiring dan Nur Mahmudi Ismail tidak masuk dalam survei.
Berdasarkan hasil survei, Didik mengatakan, tingkat elektabilitas Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta hanya 0,4 persen. Sementara itu, elektabilitas Ahmad Heryawan hanya 0,3 persen. Didik mengatakan tak mengetahui penyebab rendahnya elektabilitas ketiganya.
Menurutnya, survei yang dilakukan PDB terhadap elektabilitas seorang capres hanya berdasarkan nama populer saja. “Saya tidak tahu kenapa tingkat elektabilitas mereka bisa serendah itu,” ujarnya.
Survei tersebut dilakukan dengan metode wawancara telepon pada 4-8 Januari 2013. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 11 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura. Margin of error dalam survei tersebut ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.