Tren serupa terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Seperti PKB, partai "senior" ini mendapatkan dukungan suara lebih tinggi dibandingkan Nasdem, apalagi Hanura pada survei pertama, yakni 3,6 persen.
Kenaikan dukungan juga didapat PPP pada survei kedua, mencapai 4,8 persen suara responden. Lagi-lagi seperti PKB, suara PPP turun pada survei ketiga, lebih drastis bahkan, menyisakan dukungan 2,4 persen responden.
Fluktuasi partai menengah yang terpotret survei Kompas terjadi pula pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada survei pertama, partai ini masih mendapatkan dukungan responden di kisaran suara Nasdem dan PPP, yakni 3,3 persen.
Namun, hajaran beruntun kasus dugaan suap terkait kuota impor sapi langsung menyebabkan dukungan untuk PKS melorot ke posisi 2,2 persen, diwarnai pergantian presiden partai. Waktu berlalu, pada survei ketiga, PKS hanya bisa menambah dukungan 0,1 persen suara.
Tren naik tipis parpol menengah
Meski tidak seluar biasa Hanura maupun setinggi Nasdem, tren dukungan naik terpantau terjadi pada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sayangnya, kenaikan berjalan lambat dan belum menembus bahkan kisaran 5 persen.
PAN pada survei pertama mendapatkan dukungan 1,7 persen responden, naik menjadi 2,5 persen pada survei kedua, dan survei ketiga mencatatkan dukungan 3,2 persen responden. Kandidat yang disebut akan diusung partai ini, Hatta Rajasa, masih tak mendapatkan dukungan signifikan dalam survei dan elektabilitasnya masih di bawah 3 persen.
Tren lebih tipis sekalipun naik dicatatkan PBB. Menjadi peserta Pemilu 2014 melewati sengketa berhadapan dengan Komisi Pemilihan Umum, partai ini mendapatkan dukungan 0,5 persen seperti halnya Partai Hanura pada survei pertama.
Tren dukungan untuk PBB naik dengan tambahan suara menjadi 0,9 persen pada survei kedua dan 1,1 persen pada survei ketiga. Namun, "jago" dari partai ini, Yusril Ihza Mahendra, juga belum menembus elektabilitas 3 persen dalam survei Kompas.
Kondisi konsisten paling tak diharapkan, turun, dialami Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Sama-sama "berjuang ekstra" untuk bisa menjadi peserta pemilu, partai ini mendapatkan dukungan 0,4 persen pada survei pertama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.