JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang digelar harian Kompas mendapati bahwa dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus melejit. Dukungan untuknya pun tak hanya berasal dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengaku tak mempersoalkan bila kadernya adalah salah satu pendukung Jokowi itu.
"Nggak apa-apa (suara PAN) diambil Jokowi, nggak masalah," kata Hatta di kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (8/1/2014). Menurut dia, konstituen suatu partai sah-sah saja menyeberang memilih tokoh dari partai lain. Dia pun berpendapat, wajar saja kader suatu partai mendukung dan mengidolakan tokoh dari partai lain.
Pilihan, dukungan, dan pengidolaan atas tokoh, kata Hatta, merupakan hak setiap konstituen dan masyarakat para pemilik hak suara. Dia pun mengakui perolehan suara Jokowi sangat tinggi, merujuk hasil survei dari harian Kompas itu. "Iya, itu surveinya memang tinggi sekali ya," ujar Menteri Koordinator Perekonomian ini.
Namun, sebagai calon presiden yang akan diusung partainya pada Pemilu Presiden 2014, Hatta mengaku tak takut ataupun khawatir dengan tingginya hasil survei Jokowi. Hatta beralasan, saat ini dia dan partainya masih lebih fokus bersiap menyongsong pemilu legislatif daripada pemilu presiden.
Hatta menambahkan, dia tak pernah menganggap Jokowi sebagai lawan politik lantas perlu ditakuti. "Kami kan komunikasi terus dengan semua tokoh partai politik, apalagi (dengan) Pak Jokowi," ujar dia. Lagi pula, Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta dan Hatta masih Menteri Koordinator Perekonomian.
Jokowi makin melejit
Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Desember 2013, elektabilitas Jokowi terus meningkat hingga 43,5 persen. Peningkatan dukungan ini terjadi karena ada limpahan dukungan konstituen partai selain PDI Perjuangan dan dukungan dari pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan.
Selain memetakan dukungan untuk Jokowi bila pemilu presiden digelar hari ini, survei harian Kompas mendapati pula tren perolehan dukungan untuk lima kandidat lain. Lima kandidat itu adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla.
Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.