Menurut Hayono, ke-11 peserta konvensi justru terkena dampak kenaikan harga elpiji itu, termasuk dirinya. Ia juga menampik dirinya mendapat keuntungan dari isu tersebut. "Saya kira semua peserta konvensi kena. Karena ini Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Jadi jangan ditarik ke sana (adanya skenario kepada Dahlan Iskan)," katanya kepada wartawan di Kantor Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu juga membantah bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat melakukan pencitraan terkait kenaikan harga elpiji. Menurutnya, kenaikan harga elpiji itu semata-semata terkait masalah bangsa dan rakyat.
"Saya pikir tidak demikian. Buat apa dinaikkan? Menurut saya, ini adalah ketidaksensitifan Pertamina dan kementerian tertentu terhadap masalah rakyat," ucapnya.
Ia pun menyesali kenaikan harga elpiji itu. Padahal, kata Hayono, pengalihan penggunaan minyak tanah ke gas dilakukan agar rakyat dapat menikmati gas secara murah. Ia pun memuji langkah Presiden SBY yang dinilainya cepat dalam mengambil keputusan. Hayono juga mengatakan, kenaikan harga elpiji itu sebagai langkah kebijakan yang tidak bermoral.
Ia pun mengesampingkan kerugian yang diderita PT Pertamina akibat harga elpiji. Menurutnya, kepentingan rakyat jauh lebih penting daripada kepentingan untung-rugi. "Harapan saya, ya semoga kenaikan harga itu dibatalkan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.